Friday 19 July 2013

Modulus Puntir Fisika Dasar M9 - MENENTUKAN MODULUS PUNTIR

Program Studi Teknik Industri, Universitas Pasundan Bandung
Endang Hidayat (123010075)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang Masalah
Modulus geser disebut juga modulus puntir, dan hanya terjadi pada zat padat.  Modulus puntir adalah cara untuk mengetahui berputarnya suatu benda dan gaya-gaya apa saja yang mempengaruhi benda tersebut sehingga bisa berputar. Gaya yang terjadi harus diimbangi oleh gaya penentang pada bagian dalam bahan benda.
Benda memiliki kemampuan terhadap gaya untuk menggeser suatu bidang kerja. Dengan kemampuannya tersebut harus diperhitungkan suatu tetapan geser dari benda tersebut.
Didalam kehidupan kita sehari-hari banyak sekali peristiwa yang sering kita jumpai mengenai konsep modulus puntir ini, namun hal tersebut tidak kita sadari. Contohnya seperti komedi putar, sepatu roda, bola atau silinder berputar ketika menggelinding.
Meskipun kita sering menjumpai peristiwa tersebut, akan tetapi kita tidak tahu beberapa banyaknya modulus puntir atau modulus gesek dari benda-benda yang bergerak atau berputar tersebut.

1.2     Identifikasi masalah
Permasalahan dalam percobaan ini yaitu bagaimana cara mengetahui modulus puntir yang terjadi pada saat suatu benda mengalami putaran, dan apa saja yang mempengaruhi modulus puntir suatu benda. Dalam mempelajarinya, kita tidak cukup dengan hanya mengandalkan teori-teorinya  saja, maka dari itu praktikan diminta untuk memahami kebenaran-kebenaran di dalam teori tersebut melalui praktikum ini dengan melakukan percobaan pada batang yang dipuntir.

1.3     Tujuan percobaan
Tujuan dari percobaan M9 adalah menentukan Modulus Puntir (Modulus Geser) secara statis.

1.4     Metode Percobaan
Metode yang digunakan adalah melakukan pengamatan secara langsung dengan cara melakukan pengamatan terhadap suatu batang yang dipuntir, berdasarkan prosedur percobaan serta petunjuk dan bimbingan dari para assisten. Melakukan pengamatan terhadap alat-alat yang digunakan, mengumpulkan data, kemudian melakukan pengolahan data.

1.5     Sistematika penulisan
BAB I Pendahuluan
Berisikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan percobaan, metode percobaan dan sistematika penulisan.
BAB II Landasan Teori
Berikan landasan teori, turunan rumus dan sesatannya.
BAB III Prosedur Percobaan
Berisikan alat – alat yang digunakan dan jalannya percobaan.
BAB IV Pengumpulan dan Pengolahan Data
Berisikan pengolahan data dan pengumpulan data yang terdiri dari kesalahan hasil pengukuran dan perhitungan hasil akhir.
BAB V Jawaban Pertanyaan.
Berisikan tentang jawaban pertanyaan seputar praktikum yang dilakukan.
BAB VI Analisa
Berisikan tentang analisa dari hasil yang pengamatan dan pengolahan data yang telah di peroleh.
BAB VII Kesimpulan dan Saran.

Berisikan kesimpulan dari percobaan dan saran-saran untuk assisten, materi dan saran untuk laboratorium.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1     Landasan Teori
Modulus puntir disebut juga Modulus geser, dan hanya terjadi pada zat padat. Puntiran adalah suatu perlakuan terhadap material yang diberikan torsi  yang tegak lurus terhadap diameter material tersebut pada kedua ujungnya secara berlawanan.
Salah satu hal yang berpengaruh pada percobaan ini adalah gravitasi, karena berkaitan dengan berat (massa), lalu hukum yang menyatakan gaya tarik benda atau gaya tarik menarik benda berbanding lurus dengan dua massa tersebut serta berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara pusat dengan kedua benda tersebut.
Selain berhubungan dengan gravitasi, modulus geser atau modulus puntir pun berkaitan dengan adanya gerak jatuh bebas dan gerak vertikal ke atas. Gerak jatuh bebas mempengaruhi massa m dari benda juga oleh gravitasi, Sedangkan kecepatan sama dengan nol.

S = v . t .............................................M9.1

Gerak vertikal keatas berlawanan dengan gaya gravitasi suatu benda dalam hal ini arahnya yang membedakan. Gerak vertikal keatas menunjukan gaya normal, yaitu gaya yang berlawanan dengan arah gravitasi.
Besarnya suatu gaya normal sangat bergantung dengan besarnya gaya gravitasi suatu benda. Kecepatannya adalah sebesar :

Vt = V0 – gt........................................M9.2

Kecepatan akhirnya:

Vt2 = Vo2  - 2gt ..................................M9.3
Sebuah benda yang bekerja pada batang katrol, digunakan pada sebuah katrol dengan menggunakan seutas tali sehingga benda membentuk gaya ke atas lalu terjadi perubahan sudut.
Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi modulus puntir (modulus geser) :
*             Panjang benda
*             Sudut puntir yang diberikan pada suatu benda
*             Momen gaya pada benda
*             Jari-jari benda
Secara umum puntiran terjadi bila balok atau kolom mengalami perputaran terhadap sumbunya. Perputaran demikian dapat diakibatkan oleh beban dengan titik kerja yang tidak terletak pada sumbu simetri. Bila balok mengalami puntiran, maka lapisan-lapisan pada penampang balok cenderung bergeser satu dengan yang lain. Karena kohesi maka bahan akan melawan pergeseran tersebut sehingga timbullah tegangan geser puntir pada balok. Hal ini dapat ditunjukkan dengan memuntir sebatang rokok pada sumbu memanjang, akan timbul kerutan kerutan berbentuk spiral pada permukaan rokok, kerutan ini menunjukkan garis geseran yang terjadi. Contoh lain adalah sebatang kapur tulis yang dipuntir pada sumbu memanjang, kapur akan terputus, bidang patahan adalah bidang geser puntir.
Salah satu batang di jepit keras-keras di T, ujung lainya bebas berputar dan pada badanya di pasang keras-keras roda p, maka roda itu akan menghasilkan momen M terhadap batang. Dengan jarum penunjuk yang melekat pada batang dan pembagian skala s dapat di baca sudut puntiran batang, maka modulus puntir dapat di hitung dari:

G = (2.m.l)/(π.θ.R^4 ) ……………..................................... M9.4
Atau
G = (360.g.r.l.m)/(π^2.a^2.R^2 ) …………................................... M9.5

Dimana :
G = Modulus Puntir
M = momen yang bekerja pada batang
l = panjang batang yang dipuntir
g = gaya gravitasi
r = jari-jari roda P
m = massa beban
 = sudut puntir dalam radian
a = sudut puntiran dalam derajat

Mengenai jari-jari yang dihitung tersebut ada dua, yaitu jari-jari luar sehingga untuk menentukan jari-jari luarnya dikurangi jari-jari dalam, dan momen gaya yang bekerja pada batang ini mempunyai banyak momen gaya.
Suatu poros dijepit di salah satu ujungnya, ujung lainnya bebas, dan dibebani dengan momen putir secara seragam disepanjang poros dengan besar t per satuan panjang.
Momen puntir per unit panjang dinyatakan dengan t, dan koordinat x mempunyai origin disebelah kiri. Diagram porsi batang ujung sebelah kiri dan bagian x. Suatu elemen dengan panjang dx kita akan menentukan sudut putar pada elemen silinder dengan panjang dx ini. Untuk kesetimbangan momen terhadap sumbu batang, suatu momen puntir tx bekerja pada bagian sebelah kanan bagian. Momen puntir tx ini menyebabkan elemen sepanjang dx terpuntir dengan sudut putar. Total putaran pada ujung sebelah kiri diperoleh dengan integrasi keseluruhan elemen sedemikian. Modulus Geser didefinisikan sebagi perbandingan tegangan geser dan regangan geser. 
Tegangan dibedakan menjadi dua jenis. Bila gaya internal tegak lurus pada bidang yang diamati, maka didapat tegangan normal atau langsung, dan sesuai dengan arah gaya, dapat bersifat tarik (tensile) atau mampat (compressive). Bila gaya internal sejajar dengan bidang yang diamati, didapat tegangan tangensial atau geser. Seringkali resultan gaya pada elemen luasan membentuk sudut dengan bidang luasnya. Dalam keadaan semacam itu, gaya tersebut diuraikan menjadi komponen normal dan tangensial, serta menghasilkan kombinasi tegangan-tegangan normal geser.
Perubahan bentuk benda yang terjadi pada keadaan tegang disebut regangan. Ada dua macam regangan. Bahan dapat membesar atau mengecil dan menghasilkan regangan normal; atau lapisan-lapisan bahan dapat bergeser yang satu terhadap yang lain dan menghasilkan regangan geser. Karena regangan hanya merupakan bilangan satuan modulus yang sama seperti satuan tegangan, yaitu gaya persatuan luas. Tegangan biasanya dinyatakan dalam pound per inci kuadrat atau dyne persenti meter kuadrat.
Hubungan antara setiap jenis tegangan dengan regangan yang bersangkutan penting perananya dalam cabang fisika yang disebut teori elastisitas pada kekuatan bahan dibidang enginering. Apabila suatu jenis tegangan diluaskan grafiknya terdapat regangannya akan ternyata bahwa diagram tegangan yang diperoleh akan berbeda-beda bentuknya menurut jenis bahanya. Dua bahan yang termasuk jenis bahan yang sangat penting dalam ilmu dan teknologi dewasa ini ialah logam dan karet yang divulkanisir, hubungan prororsional antara tegangan dan regangan dalam hal ini bahan itu elastis atau memperhatikan sifat elastis dan titik lainya dinamakan batas elastis.
 Apabila momen puntir yang bekerja baik pada poros pejal maupun poros berlubang dinaikkan terus, nilai momen puntir mungkin akan mencapai titik lelah geser dari bahan bagian luar. Ini adalah batas maksimum untuk momen puntir elastis dan dinyatakan dengan Te. Kenaikan selanjutnya dari momen puntir menyebabkan tercapainya titik-titik lelah pada bahan untuk posisi lapis yang semakin kedalam, sampai keseluruhan lapisan bahan mencapai titik lelahnya dan ini menunjukkan terjadinya momen puntir plastis penuh (fully plastic twisting moment) Tp. Kita tidak bicarakan tegangan yang lebih besar dari batas titik lelah, karena ini adalah batas momen puntir yang dapat diberikan oleh poros. Dari hasil beberapa pengujian diperoleh bahwa Tp = 4/3(Te).

2.2     Artikel
Modulus puntir terjadi karena adanya perputaran pada salah satu ujung benda benda yang dilakukan dengan cara dijepit. Perputaran itu terjadi karena torsi (momen puntir). Momen puntir merupakan penyebab perubahan gerakan putar yang mempercepat atau memperlambat gerak putar suatu benda. Besarnya gaya untuk menghasilkan tegangan dan regangan tiap-tiap benda pada umumnya berbeda, tergantung pada jenis dan sifat benda.
Tegangan didefinisikan sebagai perbandingan antara pertambahan panjang dengan panjang awalnya (L). Pertambahan panjang ini tidak hanya terjadi pada ujungnya saja, tetapi pada setiap bagian batang yang terentang dengan perbandingan yang sama. Karena merupakan hasil bagi dari dua besaran yang berdimensi sama, maka regangan tidak memiliki satuan. Tegangan didefinisikan sebagai perbandingan antara gaya tarik (F) yang dikerjakan pada benda dengan luas penampangnya (A).
Modulus Elastisitas didefinisikan sebagai perbandingan antara tegangan, dengan regangan suatu bahan selama gaya yang bekerja tidak melampaui batas elastisitasnya. Dalam SI satuan modulus elastisitas sama dengan satuan tegangan. Semakin besar nilai E, berarti semakin sulit untuk merentangkan benda, artinya dibutuhkan gaya yang lebih besar. Sebuah batang atau poros (shaft) berpenampang lingkaran yang dipuntir oleh kopel-kopel T yang bekerja pada ujung-ujung batang mengalami puntiran murni (pure torsion). Berdasarkan pertimbangan simetri, maka dapat diperlihatkan bahwa penampang dari sebuah batang bundar akan berputar seperti sebuah benda kaku terhadap sumbu longitudinalnya dengan jari-jarinya tetap lurus dan penampangnya tetap berbentuk bidang dan bulat. Juga, bila sudut-puntiran (the angle of twist) total batangnya kecil, maka baik panjang dan jari-jari batang kedua-duanya tak ada yang mengalami perubahan.
Terdapat banyak peneliti yang melakukan studi tentang besarnya nilai modulus geser maksimum (Gmax). Dan banyak parameter yang akan mempengaruhi besarnya nilai modulus geser maksimum (Gmax), yang paling utama adalah jenis tanah (lempung atau pasir), effective confining preassure, void ratio (e), dan derajat konsolidasi. Hardin dan Black (1969) mengusulkan suatu rumus yang dipakai untuk menghitung nilai modulus.

BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN

3.1 Alat-alat yang digunakan
Alat-alat yang digunakan pada percobaan M-9 adalah :
1.    Mikrometer sekrup
2.    Mistar dan jangka sorong
3.    Batang-batang Q yang diselidiki (berbentuk silindris)
4.    Penyekat (Penjepit) batang T
5.    Roda pemutar, katrol dan tali P
6.    Jarum penunjuk dengan pembagian skala sudut S
7.    Beban masing-masing 0.5 kg (7 keping)
8.    Nomor 3 s.d 5 terletak pada statip

3.2 Prosedur percobaan
Berikut merupakan cara-cara melakukan percobaan M-9 :
1.    Pasanglah satu batang yang akan dipuntir. Keraskan semua sekrup keras-keras.
2.    Periksa kebebasan gerak puntir ujung batang yang beroda dan apakah momen sudah akan diteruskan keseluruh batang.
3.    Ukurlah l, R, r beberapa kali dan timbanglah m (perhatikan pengukuran m harus merata).
4.    Tetapkan suatu harga L, amati kedudukan jarum penunjuk (awas paralaks dan perhatikan kedudukan / keadaan bahan).
5.    Berilah beban dan berturut-turut tambahkan beban satu persatu, setiap kali penambahan beban amati kedudukan jarum penunjuk.
6.    Kurangi beban satu persatu, setiap kali pengurangan beban amati kedudukan jarum penunjuk.
7.    Ulangi percobaan 4, 5 dan 6 untuk beberapa harga L (paling sedikit 3, tanyakan pada assisten).


Catatan :
Kalau kedudukan jarum tidak kembali ke kedudukan semula berilah segera koreksi.

Sunday 17 March 2013

Makalah Global Warming (Pemanasan Global)

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pemanasan Global (Global Warming), terjadi disebabkan meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi, hal ini disebabkan antara lain karena :

a.    Karena bumi menyerap lebih banyak energi matahari, daripada yang dilepas kembali ke atmosfer (ruang angkasa).
b.    Menyebabkan terjadinya peningkatan emisi gas.
c.    Menimbulkan peningkatan panas bumi dan pencairan kutub es
d.    Pemicu utamanya adalah meningkatnya emisi  karbon,  akibat  penggunaan energi fosil (bahan bakar minyak, batubara dan sejenisnya).
e.    Penghasil terbesar emisi zat karbon adalah adalah negeri-negeri industri, hal ini  dikarenakan pola konsumsi  dan gaya hidup masyarakat negera-negara utara yang 10 kali lipat lebih tinggi dari penduduk negara selatan.

Pemanasan global merupakan peningkatan secara gradual dari suhu permukaan bumi  yang  sebagian  disebabkan  oleh  emisi  dari  zat-zat  penecmar  seperti karbondioksida  (CO2),  metan  (CH4)  dan  oksida  nitrat  (N2O),  serta bertanggungjawab  terhadap  perubahan  dalam  pola  cuaca  global. Karbondioksida  dan  zat  pencemar  lanilla  berkumpul  di  atmosfer  membentuk lapisan yang tebal menghalangi panas matahari dan menyebabkan pemanasan planet dengan efek gas rumah kaca. Pemanasan global merupakan fenomena yang kompleks, dan dampak sepenuhnya sangat sulit diprediksi. Namun, setiap tahunnya para ilmuawan makin banyak belajar tentang bagaimana pemanasan global tersebut mempengaruhi planet, dan banyak diantara mereka setuju bahwa konsekuensi tertentu akan muncul jika kecenderungan pencemaran yang terjadi saat ini berlanjut, diantaranya adalah:

a.    Peningkatan permukaan laut yang disebabkan oleh mencairnya gunung es akan menimbulkan banjir di sekitar pantai.
b.    Naiknya temperatur permukaan air laut akan menjadi pemicu terjadinya badai terutama di bagian tenggara atlantik.
c.    Rusaknya habitat seperti barisan batu karang dan pegunungan alpen dapat menyebabkan hilangnya berbagai hayati  di  wilayah tersebut. Baru-baru ini, dalam pernyataan akhir tahunnya, Pelangi, satu institusi yang memfokuskan diri dalam penelitian dan mitigasi perubahan iklim menyebutkan bahwa suhu permukaan bumi di sebagian besar wilayah Indonesia telah meningkat antara 0.5 – 1 derajat Celsius dibandingkan pada temperature rata-rata antara tahun 1951  –  1980,  yang  mana  peningkatan  ini  terutama  disebabkan  oleh peningkatan gas rumah kaca. Pemanasan  global  merupakan  hal  yang  tidak  terbantahkan  lagi  dan  dapat menimbulkan dampak yang sangat mengerikan. Laporan  tersebut  menyebutkan  manusia  sebagai  biang  utama  pemanasan global.  Emisi  gas rumah kaca mengalami  kenaikan  70% antara  1970 hingga 2004.  Konsentrasi  gas  karbondioksida  di  atmosfer  jauh  lebih  tinggi  dari kandungan alaminya dalam 650 ribu tahun terakhir.

    Rata-rata temperatur global telah naik 1,3 derajat Fahrenheit (setara 0,72 derajat Celcius) dalam 100 tahun terakhir. Muka air laut naik rata-rata 0,175 cm setiap tahun sejak  1961.  (Laporan terakhir  Panel  PBB untuk  Perubahan  Iklim atau United Nations Intergovernmental Panel on Climate Change (IPPC) di Valencia, 19 November 2007 Menurut Antara News (2007), sedikitnya 23 pulau tidak berpenghuni di Indonesia tenggelam dalam 10 tahun terakhir akibat pemanasan global. Diperkirakan pada 2070  sekitar  800  ribu  rumah  yang  berada  di  pesisir  harus dipindahkan  dan sebanyak 2.000 pulau dari sekitar  18 ribu pulau di indonesia akan tenggelam akibat naiknya air laut. Pulau Maladewa di  India, Vanuatu dan beberapa pulau lainnya juga dikhawatirkan akan mengalami nasib yang sama akibat pemanasan global.

B.    Tujuan Penulisan.
1.    Untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen.
2.    Untuk menyadarkan tentang keadaan yang ada pada saat ini.
3.    Memberi pengetahuan mahasiswa tentang Global Warming.
4.    Mengetahui pengaruh Global Warming terhadap Kesehatan Manusia pada khususnya.
5.    Mengetahui upaya apa saja untuk megurangi dampak Global Warming terhadap kesehatan.

C.    Identifikasi Masalah

Pemanasan global tak hanya berdampak serius pada lingkungan manusia di bumi namun juga terhadap kesehatan. Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam pertemuan  tahunan  di  Genewa  mengatakan  bahwa  berbagai penyakit  infeksi  yang  timbul  diidentifikasi  terkait  dengan  perubahan lingkungan  hidup  yang  drastis.  Kerusakan  hutan,  perluasan  kota, pembukaan  lahan  untuk  pertanian,  pertambangan,  serta  kerusakan ekosistem di kawasan pesisir memicu munculnya patogen lama maupun baru. Berbagai penyakit yang ditimbulkan parasit juga meningkat terutama di wilayah yang sering mengalami kekeringan dan banjir.
a.    Malnutrisi  mengakibatkan  kematian  3,7  juta  jiwa  per  tahun,  diare mengakibatkan  kematian  1,9  juta  jiwa,  dan  malaria  mengakibatkan kematian 0,9 juta jiwa.
b.    Suhu yang  lebih  panas juga berpengaruh pada produksi  makanan, ketersediaan air  dan penyebaran vektor penyakit. Badan Kesehatan Dunia  (WHO)  memperingatkan  bahwa  pemanasan  global  (global warming)  akan banyak berdampak bagi  kesehatan  masyarakat  dan lingkungan. Perubahan temperatur dan curah hujan yang ditimbulkan memberikan kesempatan berbagai macam virus dan bakteri penyakit tumbuh lebih luas. WHO mengatakan, selain virus dan bakteri penyakit berkembang  pesat,  secara  tidak  langsung  pemanasan  global  juga dapat menimbulkan kekeringan maupun banjir.
c.    Kekeringan mengakibatkan penurunan status gizi masyarakat karena panen yang terganggu, Banjir menyebabkan meluasnya penyakit diare serta Leptospirosis.
d.    Kebakaran hutan, dapat mengusik ekosistem bumi, menghasilkan gasgas rumah kaca yang menimbulkan  pemanasan global.  Sedangkan asap hitamnya menganggu secara langsung kehidupan manusia, Asap yang  mengandung  debu  halus  dan  berbagai  oksida  karbon  itu menyebabkan gangguan pernapasan dan infeksi saluran pernapasan akut  (ISPA),  mulai  asma,  bronkhitis  hingga penyakit  paru  obstruktif  kronis (COPD). Asap tersebut juga membawa racun dioksin yang bisa menimbulkan kanker paru dan gangguan kehamilan serta kemandulan pada wanita.
e.    Pada suhu panas manusia rentan sakit ISPA, meningkatnya penyakit menular (Malaria, DBD, Chikungunya, Penyakit yang ditularkan melalui udara  dan  air),  Terjadinya  konflik  psikologi  (stress),  penyakit  lama timbul  kembali,  seperti  Penyakit  Malaria,  Penyakit  degeneratif, Penyakit jantung, Penyakit paru-paru.
f.    Dampak  pemanasan  global  juga  mempengaruhi  penipisan  ozone antara lain meningkatnya intensitas sinar ultra  violet yang mencapai permukaan bumi menyebabkan gangguan terhadap kesehatan, seperti kanker kulit, katarak, penurunan daya tahan tubuh, dan pertumbuhan mutasi  genetik.,  memperburuk  penyakit-penyakit  umum  Asma  dan alergi. Meningkatkan  kasus-kasus  kardiovaskular,  kematian  yang disebabkan penyakit jantung dan stroke serta gangguan jantung dan pembuluh darah.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Global Warming

Pemanasan global atau yang sering juga disebut global warming adalah peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi yang disebabkan oleh beberapa faktor penyebab. kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca Pemanasan Global akan diikuti dengan Perubahan Iklim, seperti meningkatnya curah hujan di beberapa belahan dunia sehingga menimbulkan banjir dan erosi. Sedangkan, di belahan bumi lain akan mengalami musim kering yang berkepanjangan disebabkan kenaikan suhu.
Pemanasan global (Inggris: global warming) adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia”. melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100. Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca pada masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas kalor lautan.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.
Beberapa hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi pada masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.

B.    Pengaruh Global Warming terhadap Kesehatan
Pemanasan global (Global Warming) memberi dampak pada berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk pada bidang kesehatan.
Pada gambar di atas, kita dapat melihat bagaimana pemanasan global akan mempengaruhi perubahan lingkungan seperti: perubahan cuaca dan lautan, pergeseran ekosistem dan degradasi lingkungan.

a.    Perubahan Cuaca dan Lautan
Perubahan cuaca dan lautan dapat berupa peningkatan temperatur secara global (panas) yang dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas (heat stroke) dan kematian, terutama pada orang tua, anak-anak dan penyakit kronis. Temperatur yang panas juga dapat menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi. Perubahan cuaca yang ekstrem dan peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub utara dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan bencana alam (banjir, badai dan kebakaran) dan kematian akibat trauma. Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke tempat-tempat pengungsian dimana sering muncul penyakit, seperti: diare, malnutrisi, defisiensi mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit, dan lain-lain.

b.    Pergeseran ekosistem
Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air (Waterborne diseases) maupun penyebaran penyakit melalui vektor (vector-borne diseases). Mengapa hal ini bisa terjadi? Kita ambil contoh meningkatnya kejadian Demam Berdarah. Nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor penyakit ini memiliki pola hidup dan berkembang biak pada daerah panas. Hal itulah yang menyebabkan penyakit ini banyak berkembang di daerah perkotaan yang panas dibandingkan dengan daerah pegunungan yang dingin. Namun dengan terjadinya Global Warming, dimana terjadi pemanasan secara global, maka daerah pegunungan pun mulai meningkat suhunya sehingga memberikan ruang (ekosistem) baru untuk nyamuk ini berkembang biak.

c.    Degradasi Lingkungan
Degradasi Lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran limbah pada sungai juga berkontribusi pada waterborne diseases dan vector-borne disease. Ditambah pula dengan polusi udara hasil emisi gas-gas pabrik yang tidak terkontrol selanjutnya akan berkontribusi terhadap penyakit-penyakit saluran pernafasan seperti asma, alergi, coccidiodomycosis, penyakit jantung dan paru kronis, dan lain-lain.
Pemanasan global juga menyebabkan musim penyerbukan berlangsung lebih  lama  sehingga  meningkatkan  resiko  munculnya  penyakit  yang ditimbulkan  oleh  kutu  di  wilayah  Eropa  Utara.  Peyakit  lain  yang teridentifikasi  adalah  lyme,  yang  disebabkan  oleh  semacam bakteri  di Amerika Utara, Eropa, dan Asia. Gejalanya berupa sakit kepala, kejang, dan nyeri sendi. Penyakit itu berpindah melalui gigitan sejenis kutu rusa yang  yang  telah  terinfeksi  lyme.  Bakteri  yang  sama  juga  benyek ditemukan pada tikus. Dampak lain yang terasa adalah nyamuk-nyamuk semakin berkembang biak erutama di Afrika dan Asia. Dua penyakit serius akibat gigitan nyamuk, yaitu malaria dan demam berdarah dengue, sangat sensitif terhadap perubahan iklim. Di Indonesia kita sudah merasakanny langsung, yakni tingginya angka korban yang menderita demam berdarah.  Pemanasan global  mengakibatkan siklus perkawinan dan pertumbuhan nyamuk dari telur menjadi  larva dan nyamuk dewasa akan dipersingkat, sehingga  jumlah  populasi  akan  cepat  sekali  naik.  Tentang  keterkaitan pemanasan global dengan peningkatan vektor demam berdarah ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
a)    Udara  panas  dan  lembab  itu  paling  cocok  buat  nyamuk  malaria (Anopheles),  dan  nyamuk demam berdarah  (Aedes  aegypti).  Dulu, jenis kedua nyamuk penebar maut ini  lebih sering muncul di  musim pancaroba, transisi antara musim hujan dan kemarau.
b)    Kini rentang waktu serangan kedua serangga itu hampir di sepanjan tahun.  Udara  panas  dan  lembab  berlangsung  sepanjang  tahun, ditambah dengan sanitasi buruk yang selalu menyediakan genangan air bening untuk mereka bertelur. Maka, kini virus malaria yang dibawa Anopheles  dan  virus  dengue  yang  dibawa nyamuk Aedes  aegypti dapat menyerang sewaktu-waktu secara ganas.
c)    Akibat  pemanasan global,  siklus  inkubasi  ekstrinsik  virus  penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD) di  tubuh nyamuk Aedes aegyti  dan siklus  inkubasi  ekstrinsik  virus  penyebab Malaria  di  tubuh  nyamuk Anopheles  menjadi  lebih  pendek  dan  Masa  inkubasi  kuman  lebih singkat.  Populasi  mereka  lebih  mudah  meledak.  Akibatnya,  kasus demam berdarah lebih  mudah meningkat  dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
d)    Karena  itu,  upaya  pencegahan  penyakit  harus  dilakukan  secara menyeluruh. Tidak hanya menangani penyakitnya saja, tetapi "Faktor lingkungan  fisik  dan  biologis  harus  pula  dikendalikan  dengan  cara memodifikasi lingkungan agar vektor malaria dan demam berdarah tak bisa berkembang biak”.

WHO juga menyebutkan ancaman lain dari  meningkatnya suhu rata-rata global, yakni penyakit yang menyerang saluran pernapasan. "Gelombang panas menyebabkan jumlah materi dan debu di udara meningkat," kata Bettina Menne, anggota  WHO divisi  Eropa.  Suhu udara yang semakin hangat juga membawa penyakit alergi. Kenaikan permukaan air laut akan mengakibatkan  banjir  dan  erosi,  terutama  di  kawasan  pesisir,  dan mencemari sumber-sumber air bersih. Akibatnya adalah wabah kolera dan malaria di  negara miskin. Wilayah di  Asia selatan, terutama Bangladesh disebut  sebagai  wilayah  yang  paling  rawan karena  berada  di  dataran rendah dan sering mengalami banjir.  Mencairnya puncak es Himalaya, luasnya  daerah  gurun  pasir  dan wilayah  pesisir  pantai  yang  tercemar merupakan sarana penularan penyakit, hal ini juga menyebabkan angka kekurangan gizi pada anak-anak. (Article source : Reuters).
Ada 35 jenis  penyakit  infeksi  baru yang timbul  akibat perubahan iklim, diantaranya ebola,  flu burung,  dll  penyakit  hewan yang dapat  menular kepada  manusia.  Penyakit  yang  paling  rentan  terjadi  di  Indonesia, menurut adalah penyakit degeneratif dan penyakit menular. Hal ini dapat dengan cepat berkembang pada masyarakat yang kondisi gizi kurang baik dan  kondisi  kesehatan  lingkungan  yang  kurang  memadai.

C.    Upaya Mengurangi Dampak Global Warming
1.    Makanan dan Minuman
Kurangi konsumsi daging, bervegetarian adalah yang terbaik. Berdasarkan penelitian, untuk menghasilkan 1 kg daging, sumberdaya yang dihabiskan setara dengan 15 kg gandum. Bayangkan bagaimana kita bisa menyelamatkan bumi dari kekurangan pangan jika kita bervegetarian. Peternakan juga penyumbang 18% “jejak karbon” dunia, yang mana lebih besar dari sektor transportasi (mobil, motor,pesawat, dll). Belum ditambah lagi dengan bahaya gas-gas rumah kaca tambahan yang dihasilkan oleh aktifitas peternakan lainnya seperti metana yang notabene 3 kali lebih berbahaya dari CO dan gas NO yang 300 kali lebih berbahaya dari CO. Dan yang pasti banyak manfaat kesehatan dan spiritual dari bervegetarian.  Anda akan menjadi lebih sehat dan pengasih.
2.    Makan dan masaklah dari bahan yang masih segar.
Menghindari makanan yang sudah diolah atau dikemas akan menurunkan energi yang terbuang akibat proses dan transportasi yang berulang-ulang. Makanan segar juga lebih sehat bagi tubuh kita
3.    Beli produk lokal, hasil pertanian lokal sangat murah dan juga sangat menghemat energi, terutama jika kita menghitung energi dan biaya transportasinya.
Makanan organik lebih ramah lingkungan, tetapi periksa juga asalnya. Jika diimpor dari daerah lain, kemungkinan emisi karbon yang dihasilkan akan lebih besar daripada manfaatnya.
4.    Daur ulang aluminium, plastik, dan kertas.
Akan lebih baik lagi jika Anda bisa menggunakannya berulang-ulang. Energi untuk membuat satu kaleng alumunium setara dengan energi untuk menyalakan TV selama 3 jam.
5.    Beli dalam kemasan besar.
Akan jauh lebih murah, juga menghemat sumber daya untuk kemasan. Jika terlalu banyak, ajaklah teman atau saudara Anda untuk berbagi saat membelinya.
6.    Matikan oven Anda beberapa menit sebelum waktunya.
Jika tetap dibiarkan tertutup, maka panas tersebut tidak akan hilang.
7.    Hindari fast food.
Fast food merupakan penghasil sampah terbesar di dunia. Selain itu konsumsi fast food juga buruk untuk kesehatan Anda.
8.    Bawa tas yang bisa dipakai ulang.
Bawalah sendiri tas belanja Anda, dengan demikian Anda mengurangi jumlah tas plastik/kresek yang diperlukan. Belakangan ini beberapa pusat perbelanjaan besar di Indonesia sudah mulai mengedukasi pelanggannya untuk menggunakan sistem seperti ini. Jadi sambutlah itikad baik mereka untuk menyelamatkan lingkungan.
9.    Gunakan gelas yang bisa dicuci.
Jika Anda terbiasa dengan cara modern yang selalu menyajikan minum bagi tamu dengan air atau kopi dalam kemasan. Beralihlah ke cara lama kita. Dengan menggunakan gelas kaca, keramik, atau plastik food grade yang bisa kita cuci dan dipakai ulang.
10.    Berbelanjalah di lingkungan sekitar Anda.
Hal tersebut akan sangat menghemat biaya tansportasi dan BBM Anda.
11.    Tanam pohon setiap ada kesempatan.
Baik di lingkungan ataupun dengan berpartisipasi dalam program penanaman pohon. Bisa dengan menyumbang bibit, dana, dll. Tergantung kesempatan dan kemampuan anda masing-masing.

Sebenarnya kita tidak memerlukan perubahan yang radikal untuk membantu Bumi ini menjadi lebih bersahabat. Ubahlah beberapa rutinitas yang dapat menurunkan “Jejak karbon Anda.” Yang pada akhirnya akan menghemat uang Anda juga. Tetapi yang terpenting adalah kita memberikan anak cucu kita tempat yang lebih baik untuk ditinggali.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pemanasan global telah menjadi permasalahan yang menjadi sorotan utama umat manusia. Fenomena ini bukan lain diakibatkan oleh perbuatan manusia sendiri dan dampaknya diderita oleh manusia itu juga. Untuk mengatasi pemanasan global diperlukan usaha yang sangat keras karena hampir mustahil untuk diselesaikan saat ini. Pemanasan global memang sulit diatasi, namun kita bisa mengurangi efeknya. Penangguangan hal ini adalah kesadaran kita terhadap kehidupan bumi di masa depan. Apabila kita telah menanamkan kecintaan terhadap bumi ini maka pemanasan global hanyalah sejarah kelam yang pernah menimpa bumi ini.
Demikian besar pengaruh pemanasan global terhadap kesehatan kita. Masihkah kita menutup mata terhadap semua ancaman ini? Lets take action now!

B. Saran
Kehidupan ini berawal dari kehidupan di bumi jauh sebelum makhluk hidup ada. Maka dari itu untuk menjaga dan melestarikan bumi ini harus beberapa dekade kah kita memikirkannya. Sampai pada satu sisi dimana bumi ini telah tua dan memohon agar kita menjaga serta melestarikannya. Marilah kita bergotong royang untuk menyelematkan bumi yang telah memberikan kita kehidupan yang sempurna ini. Stop global warming.

Monday 25 February 2013

UJI KANDUNGAN PROTEIN PADA SUSU,TELUR, DAN AGAR-AGAR

LAPORAN PRAKTIK KIMIA
MATERI UJI KANDUNGAN PROTEIN
PADA SUSU,TELUR, DAN AGAR-AGAR


A.    PENDAHULUAN
1.    Latar belakang


    Protein-protein yang bersifat senyawa organik yang besar terbuat dari asam amino mengatur disuatu rantai linier dan bekerjasama oleh ikatan peptide antara carboxyl dan gugus amino dari residu-residu asam amino yang bersebelahan. Urutan dari asam amino disuatu protein digambarkan oleh suatu gen menjadi didalam kode genetik. Meski kode genetic ini menyatakan 20 “yang standar” sel enocysteine asam amino lebih didalam archaea yang tertentu – pyrrolysin, residu-residu disuatu protein kadang-kadang secara kimiawi diubah dimodifikasi post translational: bisa sebelum protein itu dapat berfungsi didalam sel, atau sebagai bagian dari mekanisme-mekanisme kendali. Protein-protein dapat juga bekerja sama untuk mencapai fungsi tertentu, dan mereka seringkali rekanan untuk membentuk complexes yang stabil (anonymous, 2009).
Kebanyakan protein merupakan enzim atau sub unit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi structural atau mekanis. Seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam system kekebalan (imun) sebagai anti bosi, system kendali dalam bentuk hormone, sebagai kopr penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam aminotersebut ( heterotrof). (anonymous, 2009).
Pengetahuan kita tentang protein telah sangat meningkat dalam beberapa tahun terakhir, didorong oleh tekhnologi baru dalam bidang biologi molecular dan protein penelitian. Hal ini telah menjadi jelas bahwa dari satu gen tidak hanya satu produk gen tetapi banyak yang berbeda. Disebut protein spesies dihalikan yang semuanya berhubungan dengan fungsi yang berbeda. (anonymous, 2009).

2.    Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah  untuk mengetahui adanya ikatan peptide dalam protein dengan test biuret.

3.    Waktu dan Tempat
    Praktikum kimia dasar dengan materi reaksi khusus protein dilaksanakan pada hari jum’at, tanggal 17 februari 2012 pada pukul 13.00-15.00 WIB di laboratorium kimia SMA NEGERI 1 KADUGEDE.

4.    Bahan yang Diuji
1)    Susu cair
•    Manfaat Susu
a.    Karena memiliki kandungan nutrisi tersebut, maka susu memiliki manfaat yang tidak sedikit, diantaranya:
b.    Mencegah osteoporosis dan menjaga tulang tetap kuat. Bagi anak-anak, susu berfungsi untuk pertumbuhan tulang yang membuat anak menjadi bertambah tinggi.
c.    Menurunkan tekanan darah.
d.    Mencegah kerusakan gigi dan menjaga kesehatan mulut. Susu mampu mengurangi keasaman mulut, merangsang air liur, mengurangi plak dan mencegah gigi berlubang.
e.    Menetralisir racun seperti logam atau timah yang mungkin terkandung dalam makanan.
f.    Mencegah terjadinya kanker kolon atau kanker usus.
g.    Mencegah diabetes tipe 2.
h.    Mempercantik kulit, membuatnya lebih bersinar.
i.    Membantu agar lebih cepat tidur. Hal ini karena kandungan susu akan merangsang hormon melatonin yang akan membuat tubuh mengantuk.

•    Jenis Susu
Jenis-jenis susu yang tersedia di pasaran juga bermacam-macam. Ada istilah-istilah yang dikatakan sebagai zat yang terkandung dalam susu yang mungkin belum Anda ketahui. Beberapa istilah tersebut yaitu:
a.    Full cream
Mengandung 4% lemak dan umumnya banyak mengandung vitamin A dan vitamin D.
b.    Low fat
Susu rendah lemak, karena kandungan lemaknya hanya setengah dari susu full cream.
c.    Skim
Susu yang kandungan lemaknya lebih sedikit lagi, kurang dari 1%.
d.    Susu evaporasi
Yaitu susu yang telah diupkan sebagian airnya sehingga menjadi kental. Mirip dengan susu kental manis, tetepi susu jenis ini rasanya tawar.
e.    Susu Pasteur
Susu yang melalui proses pasteurisais (dipanaskan) 65° sampai 80° C selama 15 detik untuk membunuh bakteri patogen yang dapat menyebabkan penyakit.
f.    Flavoured
Sebenarnya susu full cream atau low fat yang ditambahkan rasa tertentu untuk variasi. Misalnya susu coklat, strawberry, pisang, dan rasa lainnya. Umumnya memiliki kandungan gula yang lebih banyak karena penambahan rasa ini.
g.    Calcium enriched
Susu yang ditambah dengan kandungan kalsium dan kandungan lemaknya telah dikurangi.
h.    UHT
Merupakan singkatan dari Ultra-High Temperature-Treated. Susu jenis ini adalah susu yang dipanaskan dalam suhu tinggi (140° C) selama 2 detik yang kemudian langsung dimasukkan dalam karton kedap udara. Susu ini dapat disimpan untuk waktu yang lama.
i.    CLA
Susu ini bermanfaat bagi orang yang ingin merampingkan tubuh. Kepanjangan dari CLA adalah Conjugated Linoleic Acid yang akan membantu dalam pembentukan otot dan mempercepat pembakaran lemak.
Susu adalah cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar susu mamalia betina. Susu adalah sumber gizi utama bagi bayi sebelum mereka dapat mencerna makanan padat. Susu binatang (biasanya sapi) juga diolah menjadi berbagai produk seperti mentega, yogurt, es krim, keju, susu kental manis, susu bubuk dan lain-lainnya untuk konsumsi manusia.
Dewasa ini, susu memiliki banyak fungsi dan manfaat. Untuk umur produktif, susu membantu pertumbuhan mereka. Sementara itu, untuk orang lanjut usia, susu membantu menopang tulang agar tidak keropos. Susu mengandung banyak vitamin dan protein. Oleh karena itu, setiap orang dianjurkan minum susu. Sekarang banyak susu yang dikemas dalam bentuk yang unik. Tujuan dari ini agar orang tertarik untuk membeli dan minum susu. Ada juga susu yang berbentuk fermentasi.

    Sejarah Susu
Pada zaman dahulu, susu telah dipakai sebagai bahan pokok pangan manusia. Manusia mengambil susu dari hewan yang memiliki kelenjar susu, seperti sapi, kuda dan domba. Sapi dan domba mulai dijinakkan sejak 8000 SM untuk diambil daging, bulu dan susunya. Di Timur Tengah, susu bahkan terfermentasi menjadi keju oleh para pengembara gurun di sana. Diperkirakan susu mulai masuk ke dataran Eropa pada abad 5000 SM melewati daerah Anatolia. Sementara, susu mulai masuk ke Inggris pada periode Neolitik.
Penggunaan keju dan susu dari Timur Tengah lewat Turki mulai dikenal oleh bangsa Eropa pada zaman Pertengahan.[rujukan?] Kemudian, pada abad ke-15, para pelaut mulai membawa sapi perah untuk dipelihara dan diternakkan di dataran Eropa untuk konsumsi susu. Susu sapi sendiri baru dikenal oleh bangsa Indonesia lewat penjajahan Hindia Belanda pada abad ke 18.
Nutrisi hewan mamalia
Sebagian besar hewan mamalia, termasuk manusia, susu diberikan oleh induk melalui kelenjar susu induk. Beberapa kebudayaan meneruskan kebiasaan memberi air susu kepada bayi nya hingga umurnya mencapai 7 tahun.
Gizi untuk manusia
Di beberapa bangsa, terutama bangsa Eropa, meminum susu telah menjadi kebiasaan yang lumrah dilakukan setiap sarapan. Susu terus diproduksi dengan cara mendirikan peternakan sapi perah. Pada zaman ini, susu tidak hanya diminum, melainkan diubah bentuknya menjadi margarin, yogurt bahkan es krim. Susu pun terus dikembangkan seiring dengan kemajuan zaman. Di Eropa, industri susu sangat maju dalam hal teknologi dan kualitas susu itu sendiri. Susu-susu yang diproduksi di Eropa, rata-rata mengandung kandungan gizi yang tinggi. Ini sangat baik bagi kesehatan dan pertumbuhan kita. Hal ini yang menyebabkan, tinggi rata-rata orang Eropa jauh dari tinggi rata-rata orang Asia. Susu mengandung banyak sekali kalsium yang dapat menguatkan tulang.

•    Sumber susu
Susu tidak hanya dari sapi, tapi juga dari beberapa hewan mamalia lainnya. Diantaranya:
•    Domba
•    Kambing
•    Kuda
•    Keledai
•    Unta, termasuk unta di Amerika Selatan, seperti Ilama
•    Yak
Di Rusia dan daerah Laplandia, sejenis peternakan rusa perah dibuat untuk logistik susu di beberapa daerah di lingkar kutub utara. Susu kuda dan keledai mengandungi lemak sekitar 50% lebih rendah dari susu sapi.Susu paus mengandung kandungan lemak terbesar, yaitu 50% dari kadar susu tersebut. Namun, susu paus tidak dikonsumsi oleh manusia.

•    Syarat susu yang baik
Saat masih berada di dalam kelenjar susu, susu dinyatakan steril. Namun, apabila sudah terkena udara, susu sudah tidak bisa dijamin kesterilannya. Adapun syarat susu yang baik meliputi banyak faktor, seperti warna, rasa, bau, berat jenis, kekentalan, titik beku, titik didih, dan tingkat keasaman.
Warna susu bergantung pada beberapa faktor seperti jenis ternak dan pakannya. Warna susu normal biasanya berkisar dari putih kebiruan hingga kuning keemasan. Warna putihnya merupakan hasil dispersi cahaya dari butiran-butiran lemak, protein, dan mineral yang ada di dalam susu. Lemak dan beta karoten yang larut menciptakan warna kuning, sedangkan apabila kandungan lemak dalam susu diambil, warna biru akan muncul
Susu terasa sedikit manis dan asin (gurih) yang disebabkan adanya kandungan gula laktosa dan garam mineral di dalam susu. Rasa susu sendiri mudah sekali berubah bila terkena benda-benda tertentu, misalnya makanan ternak penghasil susu, kerja enzim dalam tubuh ternak, bahkan wadah tempat menampung susu yang dihasilkan nantinya. Bau susu umumnya sedap, namun juga sangat mudah berubah bila terkena faktor di atas.
Berat jenis air susu adalah 1,028 kg/L. Penetapan berat jenis susu harus dilakukan 3 jam setelah susu diperah, sebab berat jenis ini dapat berubah, dipengaruhi oleh perubahan kondisi lemak susu ataupun karena gas di dalam susu. Viskositas susu biasanya berkisar antara 1,5 sampai 2 cP, yang dipengaruhi oleh bahan padat susu, lemak, serta temperatur susu.
Titik beku susu di Indonesia adalah -0,520 °C, sedangkan titik didihnya adalah 100,16 °C. Titik didih dan titik beku ini akan mengalami perubahan apabila dilakukan pemalsuan susu dengan penambahan air yang terlalu banyak karena titik didih dan titik beku air yang berbeda.
Susu segar mempunyai sifat amfoter, artinya dapat berada di antara sifat asam dan sifat basa. Secara alami pH susu segar berkisar 6,5–6,7. Bila pH susu lebih rendah dari 6,5, berarti terdapat kolostrum ataupun aktivitas bakteri

•    Jenis produk susu
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Produk susu
Berdasarkan kandungan lemak yang terdapat di dalamnya, produk susu dapat dibedakan menjadi beberapa tipe yaitu susu murni (whole milk), susu kurang lemak (reduced fat milk), susu rendah lemak (low fat milk), dan susu bebas lemak (free-fat Milk) atau susu skim (skim milk).
Susu murni harus mengandung sekurang-kurangnya 3,25% dari lemak susu dan 8,25% padatan susu bukan lemak (protein, karbohidrat, vitamin larut air, dan mineral). Penambahan vitamin A dan D pada susu ini bersifat fakultatif.
Susu kurang lemak banyak dipilih orang orang-orang yang ingin mengurangi konsumsi lemak di dalam susu. Sesuai dengan namanya, kadar lemak pada susu ini telah dikurangi hingga tersisa 2%. Untuk konsumen yang menginginkan konsumsi lemak lebih sedikit lagi, diciptakanlah susu rendah lemak. Kadar lemak pada susu ini telah dikurangi hingga tersisa 1%.
Pada susu skim, kadar lemaknya dikurangi hingga hampir tidak ada sama sekali (0,1%), namun residu dari lemak susunya boleh tersisa hingga maksimum 0,5%. Karena vitamin A dan D yang larut dalam lemak ikut hilang pada proses penghilangan lemak, pada susu kurang lemak, susu rendah lemak, dan susu skim umumnya ditambahkan kedua vitamin tersebut.
Susu murni yang dipanaskan selama beberapa waktu akan terubah menjadi evaporated milk. Susu ini terbentuk melalui pemanasan susu dengan menggunakan pompa vakum untuk menghilangkan kira-kira 60% kadar airnya. Selain penghilangan air, dalam pembuatan evaporated milk ini juga dilakukan penambahan vitamin D serta standardisasi nutrisi. Selanjutnya susu ini akan dipanaskan pada suhu 115,5-118,5 °C selama 15 menit untuk sterilisasi. Hasilnya, evaporated milk akan berstruktur lebih pekat dibandingkan susu murni, dan mengandung kira-kira 25% padatan susu bukan lemak

1)    Telur Putih

Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain daging, ikan dan susu. Umumnya telur yang dikonsumsi berasal dari jenis-jenis burung, seperti ayam, bebek, dan angsa, akan tetapi telur-telur yang lebih kecil seperti telur ikan kadang juga digunakan sebagai campuran dalam hidangan (kaviar). Selain itu dikonsumsi pula juga telur yang berukuran besar seperti telur burung unta (Kasuari) ataupun sedang, misalnya telur penyu. Sebagian besar produk telur ayam ditujukan untuk dikonsumsi orang tidak disterilkan, mengingat ayam petelur yang menghasilkannya tidak didampingi oleh ayam pejantan. Telur yang disterilkan dapat pula dipesan dan dimakan sebagaimana telur-telur yang tidak disterilkan, dengan sedikit perbedaan kandungan nutrisi. Telur yang disterilkan tidak akan mengandung embrio yang telah berkembang, sebagaimana lemari pendingin mencegah pertumbuhan sel-sel dalam telur.
•    Cara memilih telur yang baik
1.    Kondisi cangkang telur tidak retak
2.    Ukuran telur tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar
3.    Warna telur tidak pucat atau terlalu gelap
4.    Bersih dari berbagai kotoran atau pun noda
5.    Tektur kulit telur halus mulus dan tidak kasar
6.    Tenggelam di dalam air jika dimasukkan ke dalam air tidak terapung
7.    Apabila diteropong terlihat jernih dan kuning telur ada di tengah telur
8.    Baunya normal tidak berbau busuk
9.    Bentuk lonjong telur normal tidak bulat dan tidan ceper sekali
10.    Pilih yang dikemas dengan baik dan mengandung omega 3
11.    Cara menghidangkan

Telur goreng (mata sapi).
Telur unggas dapat diolah sebagai hidangan tunggal dengan berbagai cara, antara lain:
•    diawetkan/diasinkan, misalnya telur bebek,
•    direbus matang: misalnya telur ayam dan telur penyu,
•    digoreng (dadar, mata sapi, acak), misalnya telur ayam,
•    direbus setengah matang, misalnya telur ayam, dan
•    dimakan mentah (biasanya ditambah madu dan atau bahan-bahan lain), misalnya telur ayam.
Untuk cara mengolah yang terakhir ini tidak dianjurkan bagi orang-orang yang rentan terhadap bakteri salmonella, seperti orang tua, orang sakit, ataupun wanita hamil.
Dapat pula telur unggas dicampur dengan bahan-bahan lain dan dimasak sebagai kue atau sejenisnya, misalnya:
•    martabak dan martabak manis

2)    Agar-agar
Agar-agar, agar atau agarosa adalah zat yang biasanya berupa gel yang diolah dari rumput laut atau alga. Di (Jepang) dikenal dengan nama kanten dan oleh orang Sunda disebut lengkong. Jenis rumput laut yang biasa diolah untuk keperluan ini adalah Eucheuma spinosum (Rhodophycophyta). Beberapa jenis rumput laut dari golongan Phaeophycophyta (Gracilaria dan Gelidium) juga dapat dipakai sebagai sumber agar-agar.
   
•    Struktur dan karakteristik
Agar-agar sebenarnya adalah karbohidrat dengan berat molekul tinggi yang mengisi dinding sel rumput laut. Ia tergolong kelompok pektin dan merupakan suatu polimer yang tersusun dari monomer galaktosa. Agar-agar dapat dibentuk sebagai bubuk dan diperjualbelikan.
Gel terbentuk karena pada saat dipanaskan di air, molekul agar-agar dan air bergerak bebas. Ketika didinginkan, molekul-molekul agar-agar mulai saling merapat, memadat dan membentuk kisi-kisi yang mengurung molekul-molekul air, sehingga terbentuk sistem koloid padat—cair. Kisi-kisi ini dimanfaatkan dalam elektroforesis gel agarosa untuk menghambat pergerakan molekul obyek akibat perbedaan tegangan antara dua kutub. Kepadatan gel agar-agar juga cukup kuat untuk menyangga tumbuhan kecil sehingga sangat sering dipakai sebagai media dalam kultur jaringan.
•    Histeresis
Histeresis adalah gejala yang dimiliki oleh agar-agar dan sejumlah bahan gel lainnya, yang berhubungan dengan suhu transisi fase padat-cair. Agar-agar mulai mencair pada suhu 85 °C dan mulai memadat pada suhu 32-40 °C. Jadi tidak seperti air yang memadat dan mencair pada titik suhu yang sama.
•    Kegunaan
Apabila dilarutkan dalam air panas dan didinginkan, agar-agar bersifat seperti gelatin: padatan lunak dengan banyak pori-pori di dalamnya sehingga bertekstur 'kenyal'. Sifat ini menarik secara inderawi sehingga banyak olahan makanan melibatkan agar-agar: pengental sup, puding (jelly), campuran es krim, anmitsu (di Jepang),
Agar-agar dikenal luas di daerah Asia Tropika sebagai makanan sehat karena mengandung serat (fiber) lunak yang tinggi dan kalori yang rendah. Kandungan serat lunak yang tinggi membantu melancarkan pembuangan sisa-sisa makanan di usus (laksatif).
Selain digunakan sebagai makanan, agar-agar juga digunakan secara luas di laboratorium sebagai pemadat kemikalia dalam percobaan, media tumbuh untuk kultur jaringan tumbuhan dan biakan mikroba, dan juga sebagai fase diam dalam elektroforesis gel. Di laboratorium, agar-agar (biasanya dikemas dalam bentuk bubuk) dikenal sebagai agar atau agarosa saja.

2.TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian protein

protein (asal kata protos dari yunani yang berarti yang paling utama). Merupakan senyawa organic kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptide molekul protein mengandung karbon, hydrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi structural atau mekanis. Seperti yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein yang terdapat. Protein yang terdapat dalam makanan berfungsi sebagai zat uama dalam pembentukan sel-sel tubuh sebagai sumber energy. Protein terlibat dalam system kekbalan sebagai anti bodi. (anonymous, 2009).
Protein yang namanya berarti utama merupakan makro molekul yang paling berlimpah didalam sel dan menyusul lebih dari setengah berat kering pada hamper semu organisme. Protein merupakan instrument yang mengekspresikan informasi genetic. Seperti juga terdapat ribuan gen didalam inti sel. Masing-masing mencirikan suatu sifat nyata dari organisme, didalam sel terdapat ribuan jenis protein yang berbeda. Masing-masing membawa fungsi spesifik yang dibentuk oleh gen yang sesuai. Protein, karenanya bukan hanya merupakan makromolekul yang berlimpah. Tetapi juga amat bervariasi.(Lehninger, 1995).
Protein adalah suatu zat dalam susunan kimianya mengandung unsure-unsur oksigen, karbon, hydrogen, nitrogen dan kadang-kadang mengandung unsure-unsur lain seperti sulfur dan fosfor. (anonymous, 2009).

2.2 Jenis-jenis Protein
Protein menurut komposisi dapat dibagi, diantaranya:
a.Protein sederhana
Albumin
Albumin merupakan golongan protein yang paling penting dan banyak dijumpai
Globulin
Globulin tidak larut dalam air tetapi larut dalam larutan garam enes.
Histon
Histon merupakan protein penting, karena mengandung proporsi yang tinggi asam amino essensial yaitu lisin dan arginin.
Skieroprotein (Albuminoid)
Skleroprotein mempunyaibentuk dan fungsi pelindung dan dicarikan oleh ketidak larutannya dalam air dan dalam kebanyakan pelarut.

b.Protein terkonjugasi
Fosfoprotein
Glikoprotein
Kromoprotein
Nucleoprotein
Lipoprotein
Protein menurut pembagian fungsi:
Protein struktur
Protein kotraktil
Enzim
Hormon
Anti bodi

2.3 Sifat-sifat protein
Protein kadang-kadang diperkenalkan sebagai molekul makro pemberi keterangan, karena urutan asam amino dari dalam urutan basa dari bagian yang bersebgketa dalam DNA yang mengarahkan biositesa protein. Tiap jenis protein ditandai sifat-sifat:
1.Susunan kimia yang khas. Setiap protein individual merupakan senyawa murni
2.Babul molecular yang khas semula dalam satu contoh tertentu dari protein mempunyai bobot moleculer yang sama. Jenis polimer ini disebut monodispers. Suatu contoh acak dari polimer yang polidispenser mencakup berbagai plastic buatan maupun polisakarida alam seperti kanji dan selulosa.
3.Urutan asam amino yang khas. Urutan asam amino dari protein tertentu adalah terinci secara genetik. Akan tetapi, perubahan-perubahan kecil dalam urutan asam amino dari protein tertentu dapat menjadi melalui hasil-hasil yang diinginkan jika protein “yang diperbaiki”, diciptakan melalui proses pemilikan alamiah pada tingkat molecular. Mutasi dapat juga mempunyai akibat-akibat yang mencelakakan, seperti yang kita lihat apabila kita meninjau anemia sel sabit.
(anonymous, 2009)

2.4 Macam-macam uji protein
Menurut anonymous (2009) analisis protein dilakukan dengan dua metode yaitu secara kulitatif dan kuantitatif terdiri dari:
Analisa Kualitatif
1.Reaksi Xantoprotein
Larutan asam nitrat pekat ditambahkan dengan hati-hati kedalam larutan protein setelah dicampur menjadi endapan putih yang dapat berubah menjadi kuning apabila dipanaskan reaksi yang terjadi ialah titrasi pada inti benzena reaksi ini positif untuk protein yang mengandung tirosin, fenilatonin, dan triprofon.
2.Rekasi Hopkins-cole
Larutan yang mengandung troprofan dapat direaksikan dengan pereaksi Hopkins-cole yang mengandung asam glioksilat. Pereaksi ini dibuatdari asam oksalat dengan serbuk magnesium dalam air. Adanya protein ditunjukkan dengan timbulnya cincin ungu pada batas antar lapisan.
3.Reaksi millon
Pereaksi adalah larutan merkuro dan merkuri nitrat dalam asam nitrat. Protein ditunjukkan dengan adanya endapan putih yang dapat berubah menjadi merah oleh pemanasan.
4.Reaksi natrium nitroprosida
Natrium nitroprosida dalam larutan amoniak akan menghasilkan warna merah dengan protein yang mempunyai gugus –SH bebas.
5.Reaksi sakaguchiPerekasi yang digunakan ialah noftol dan natrium hipobromit. Reaksi ini berbentuk hasil positif apabila ada gugus guanidine contohnya arginin. Perubahan terjadi ialah adanya perubahan warna menjadi metal.
6.Metode biuret
Larutan protein dibuat alkalis dengan NaOH. Kemudian titambahkan larutan CuSO4 encer. Uji ini untuk menunjukkan adanya senyawa yang mengandung gugus asam anida. Iji ini memberikan reaksi positif yaiu ditandai dengan timbulnya warna violet atau biru violet.

Analisa Kuantitatif
1.Metode Kjeldahl
Merupakan metode sederhana untuk penetapan nitrogen total pada asam amino, protein, dan senyawa yang mengandung nitrogen. Sampel didestruksikan dengan asam sulfat dan katalis dengan katalisator yang sesuai sehingga menghasilkan ammonium sulfat. Setelah pembebasan alkali dengan kuat, ammonia yang terbentuk disuling uap secara kuantitatif kedalam larutan penyerap dan ditetapkan secara titrasi.
2.Metode Titrasi Formal
Larutan protein dinetralkan dengan basa (NaOH) lalu ditambahkan dengan formalin akan membentuk dimethilol. Dengan terbentuknya dimethilol ini berarti gugus aminonya sudah terikat dan tidak akan mempengaruhi reaksi antara asam dengan basa NaOH sehingga hasil titrasi dapat diakhiri dengan tepat.
3.Metode Lowry
Pembuatan reagen lowry merupakan larutan asam fosfotonsitat-asam fosfomolibolat dengan perbandingan (1:1) dan dicampur 2% natrium karbonat dalam 100 ml natrium hidroksida dan ditambahkan dengan 1ml tembaga (II) sulfat serta 1ml kalium natrium tartrat
4.Metode Spektofotometri
Asam amino penyusun protein diantaranya adalah triprofon, tirosin, dan fenilalanin yang mempunyai gugus aromatic. Reaksi adsorbs sinar yaitu 280/260 menentukan factor korksi dari metode ini.

2.5 Macam-macam Kerusakan Protein
Menurut anonymous (2009) kerusakan protein diantaranya disebabkan oleh:
1.Autolysis
Penembakan tubuh organisme yang mati oleh enzim tanpa bantuan bakteri. Contoh ikan mati enzim tubuh ikan merombak ikan tersebut maka daging ikan jadi lunak
2.Denaturasi
Berubahnya sifat fisik dari protein. Pada daging ikan semula kenyal maka menjadi kaku.
Denaturasi disebabkan oleh
Panas
Dingin
Zat kimia
garam
3.Koagulasi
Proses lebih lanjut dari denaturasi
4.Penambahan
Protein dirombak oleh mikroba menjadi asam amino, maka akan terjadi bau busuk pada ikan
5.Pelarutan

3.METODOLOGI
a. Alat dan Fungsi

Alat yang digunakan pada praktikum kimia dasar dengan materi protein diantaranya:
1.Tabung reaksi : untuk mereaksikan larutan
2.Beaker glass 100ml : untuk tempat larutan
3.Bunsen : alat untuk memanaskan beaker glass
4.Penjepit tabung reaksi: untuk menjepit tabung reaksi saat pembakaran
5.Pipet : untuk memindahkan cairan dalam skala kecil
6.Rak tabung reaksi : untuk meletakan tabung reaksi

b. Bahan dan Fungsi
Bahan yang digunakan pada praktikum kimia dasar dengan materi protein diantaranya:
1.Susu cair : sebagai objek yang diamati
2.Agar-agar : sebagai objek yang diamati
3.Putih telur : sebagai objek yang diamati
4.Kertas label : menandai beaker glass agar tidak tertukar
5.Larutan tembaga ( II ) asetat 1 % (CuSO4): sebagai larutan untuk menguji bahan
6. larutan natrium hidroksida 6M (NaOH) : sebagai larutan untuk menguji bahan
7. Larutan natrum hidroksida 3M (NaOH) : sebagai larutan untuk menguji bahan
8. larutan tibal ( II ) asetat [pb(CH3COOH)2] : sebagai larutan untuk menguji bahan
9. Larutan CH3COOH : sebagai larutan untuk menguji bahan

c. Skema Kerja
    Uji biuret
Mengetahui adanya ikatan peptide dalam peptide dalam protein dengan test biuret. Jika positif (+) akan berwarna ungu.
-    Masukan 1 ml putih telur kedalam tabung reaksi tambahkan ± 2 – 3 tetes CuSO4  kemudian masukan 1 ml NaOH 0,1 M. Amati perubahan yang terjadi.
-    Ulangi cara kerja tersebut menggunakan susu,  dan agar-agar. Bila ada yang tidak larut setelah ditambahkan NaOH panaskan dahulu beberapa menit hingga semua larut, lalu dinginkan.


4.PEMBAHASAN
1.Analisa Prosedur

Praktikum kimia dasar dengan materi protein dibutuhkan alat diantaranya tabung reaksi, beaker glass 100ml, Bunsen, penjepit tabung reaksi, pipet dan rak, serta bahan yang dibutuhkan diantaranya susu bubuk, susu cair, putih telur, asam nitrat pekat dan kertas label. Kemudian dilakukan perlakuan antara lain:

Putih Telur
Pertama dimasukkan putih telur kedalam tabung reaksi, lalu ditetesi dengan larutan CuSO4 sebanyak 2 tetes dan menambahkan 1 ml NaOH 0,1M. Ini ditujukan agar dapat diketahui proses perubahan protein. Kemudian diberi label sesuaidengan nama larutan agar tidak tertukar dengan larutan yang lain. Dimasukkan tabung reaksi kedalam beaker glass yang telah diisi air 0,5 ml. kemudian dipanas bertujuan untuk mempercepat reaksi. Setelah itu diamati perubahan yang terjadi setiap menitnya dan dicatat hasilnya.

Susu Cair
Pertama dimasukkan putih telur kedalam tabung reaksi, lalu ditetesi dengan larutan CuSO4 2 tetes, dan menambahkan 1 ml NaOH 0,1M. Ini ditujukan agar dapat diketahui proses perubahan protein. Kemudian diberi label sesuaidengan nama larutan agar tidak tertukar dengan larutan yang lain. Dimasukkan tabung reaksi kedalam beaker glass yang telah diisi air 0,5 ml. kemudian dipanas bertujuan untuk mempercepat reaksi. Setelah itu diamati perubahan yang terjadi setiap menitnya dan dicatat hasilnya.

agar-agar
Pertama dimasukkan putih telur kedalam tabung reaksi, lalu ditetesi dengan larutan CuSO4 sebanyak 2 tetes dan  menambahkan 1 ml NaOH 0,1M. ini ditujukan agar dapat diketahui proses perubahan protein. Kemudian diberi label sesuaidengan nama larutan agar tidak tertukar dengan larutan yang lain. Dimasukkan tabung reaksi kedalam beaker glass yang telah diisi air 0,5 ml. kemudian dipanas bertujuan untuk mempercepat reaksi. Setelah itu diamati perubahan yang terjadi setiap menitnya dan dicatat hasilnya.

Protein dapat memerahkan fungsi sebagai bahan structural karena seperti halnya polimer lain, protein memiliki rantai yang panjang dan juga dapat mengalami cross linking dan lain-lain. Selain itu juga dapat berperan sebagai biokatalis untuk reaksi-reaksi kimia dalam system makhluk hidup, makromolekul ini mengendalikan jalur dan waktu metabolism yang kompleks untuk menjaga kelangsungan hidup suatu organisme. Suatu system metabolism akan terganggu apabila biokatalis yang berperan didalamnya mengalami kerusakan. (anonymous, 2009).

2.Analisa Hasil
Pada praktikum kimia dasar dengan materi protein didapatkan hasil dari bahan uji agar-agar, susu cair, dan putih telur. Antara lain:
Pada susu cair
Sebelum ditetesi larutan tembaga ( II ) asetat dan NaOH kondisinya berwarna putih susu, sesudah ditetesi larutan tembaga ( II ) asetat dan larutan NaOH menjadi berwarna ungu,setelah dipanaskan.
Pada agar-agar
Sebelum ditetesi larutan tembaga ( II ) asetat dan NaOH kondisinya berwarna putih bening, setelah ditetesi larutan tembaga ( II ) asetat dan NaOH menjadi berwarna biru setelah dipanaskan.
Pada putih telur
Sebelum ditetesilarutan tembaga ( II ) asetat dan NaOH berwana kuning bening, setelah ditetesi larutan tembaga ( II ) asetat dan naOH menjadiberwana ungu, setelah dipanaskan.
Jika suatu larutan protein seperti albumin telur secara perlahan-lahan dipanaskan, larutan ersebut lambat laun akan keruh dan terbentuk koagulasi berbrntuk seperti tali. Proses ini terjadi pada saat merebus telur, putih telur yang mengandung albumin berkoagulasi menjadi padatan putih dengan pemanasan. (anonymous,2009).


3. Data Hasil Pengamatan
berikut hasil pengamatan praktikum kimia dasar dengan materi protein:

No      Bahan yang diuji    Perubahan warna        Hasil

1.           Susu cair                     Ungu                       Positif
2.          Putih telur                    Ungu                       Positif
3.          Agar-agar                     Biru                         Negatif


5.PENUTUP

1.Kesimpulan
Protein merupakan senyawa organic kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.
Protein memiliki berbagai macam jenis, diantaranya adalah, golongan utama berdasarkan peran biologi yaitu: enzim, protein transport, protein nutrient, protein kontraksi, protein structural, protein pertahanan, protein pengatur dan yang lainnya.
Ternyata bahan yang dijadikan bahan uji protein, menunjukkan bahwa susu cair dengan putih telur mengandung protein sedangkkan agar-agar tidak mengandung protein.
Bahan uji yang diamati dan yang mengandung protein kebanyakan mengalami penggumpalan
susu cair, dan putih telur merupakan bahan-bahan yang mengandung protein, dan agar-agar bukan bahan yang mengandung protein.

2.Saran
Dalam praktikum praktikan harus mengamati dengan sekasama dan sedetail-detailnya agar dapat mengetahui perubahan-perubahan warna yang terjadi dan lebih teliti ketika melihat terjadinya perubahan wujud bahan yang mengandung dan tidak mengandung protein.


DAFTAR PUSTAKA

Anonymous, 2009. Protein (http://www.g-excess.com/indeks2php?Option= com_conten&du_pdf=1&id=540.html). Diakses pada tanggal16 oktober 2009 pada pukul 20.00 WIB.
Anonymous, 2009. Protein (http://www.blogpribadi.com/2009/07/protein-24.html). Diakses pada tanggal 16 oktober 2009 pada pukul 20.00 WIB
Anonymous, 2009. Protein (http://kusmandanuuindra4.blogspot.com/2004/ protein.html). Diakses pada tanggal 16 Oktober 2009 pada pukul 20.15 WIB
Anonymous, 2009. Protein (http://www.ziamaystri.blogfriend.com/protein.html). Diakses pada tanggal 16 Oktober 2009 pada pukul 20.15 WIB
Anonymous, 2009. Protein (http://www.hobiikan.blogspot.com/2008/08/jenis-jenis-kerusakan-protein.html). Diakses pada tanggal 16 Oktober 2009 pada pukul 20.20 WIB.
Lehninger, Albert.L.1995. Dasar-Dasar Biokimia. Jilid I. Jakarta
|