Monday 25 February 2013

UJI KANDUNGAN PROTEIN PADA SUSU,TELUR, DAN AGAR-AGAR

LAPORAN PRAKTIK KIMIA
MATERI UJI KANDUNGAN PROTEIN
PADA SUSU,TELUR, DAN AGAR-AGAR


A.    PENDAHULUAN
1.    Latar belakang


    Protein-protein yang bersifat senyawa organik yang besar terbuat dari asam amino mengatur disuatu rantai linier dan bekerjasama oleh ikatan peptide antara carboxyl dan gugus amino dari residu-residu asam amino yang bersebelahan. Urutan dari asam amino disuatu protein digambarkan oleh suatu gen menjadi didalam kode genetik. Meski kode genetic ini menyatakan 20 “yang standar” sel enocysteine asam amino lebih didalam archaea yang tertentu – pyrrolysin, residu-residu disuatu protein kadang-kadang secara kimiawi diubah dimodifikasi post translational: bisa sebelum protein itu dapat berfungsi didalam sel, atau sebagai bagian dari mekanisme-mekanisme kendali. Protein-protein dapat juga bekerja sama untuk mencapai fungsi tertentu, dan mereka seringkali rekanan untuk membentuk complexes yang stabil (anonymous, 2009).
Kebanyakan protein merupakan enzim atau sub unit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi structural atau mekanis. Seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam system kekebalan (imun) sebagai anti bosi, system kendali dalam bentuk hormone, sebagai kopr penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam aminotersebut ( heterotrof). (anonymous, 2009).
Pengetahuan kita tentang protein telah sangat meningkat dalam beberapa tahun terakhir, didorong oleh tekhnologi baru dalam bidang biologi molecular dan protein penelitian. Hal ini telah menjadi jelas bahwa dari satu gen tidak hanya satu produk gen tetapi banyak yang berbeda. Disebut protein spesies dihalikan yang semuanya berhubungan dengan fungsi yang berbeda. (anonymous, 2009).

2.    Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah  untuk mengetahui adanya ikatan peptide dalam protein dengan test biuret.

3.    Waktu dan Tempat
    Praktikum kimia dasar dengan materi reaksi khusus protein dilaksanakan pada hari jum’at, tanggal 17 februari 2012 pada pukul 13.00-15.00 WIB di laboratorium kimia SMA NEGERI 1 KADUGEDE.

4.    Bahan yang Diuji
1)    Susu cair
•    Manfaat Susu
a.    Karena memiliki kandungan nutrisi tersebut, maka susu memiliki manfaat yang tidak sedikit, diantaranya:
b.    Mencegah osteoporosis dan menjaga tulang tetap kuat. Bagi anak-anak, susu berfungsi untuk pertumbuhan tulang yang membuat anak menjadi bertambah tinggi.
c.    Menurunkan tekanan darah.
d.    Mencegah kerusakan gigi dan menjaga kesehatan mulut. Susu mampu mengurangi keasaman mulut, merangsang air liur, mengurangi plak dan mencegah gigi berlubang.
e.    Menetralisir racun seperti logam atau timah yang mungkin terkandung dalam makanan.
f.    Mencegah terjadinya kanker kolon atau kanker usus.
g.    Mencegah diabetes tipe 2.
h.    Mempercantik kulit, membuatnya lebih bersinar.
i.    Membantu agar lebih cepat tidur. Hal ini karena kandungan susu akan merangsang hormon melatonin yang akan membuat tubuh mengantuk.

•    Jenis Susu
Jenis-jenis susu yang tersedia di pasaran juga bermacam-macam. Ada istilah-istilah yang dikatakan sebagai zat yang terkandung dalam susu yang mungkin belum Anda ketahui. Beberapa istilah tersebut yaitu:
a.    Full cream
Mengandung 4% lemak dan umumnya banyak mengandung vitamin A dan vitamin D.
b.    Low fat
Susu rendah lemak, karena kandungan lemaknya hanya setengah dari susu full cream.
c.    Skim
Susu yang kandungan lemaknya lebih sedikit lagi, kurang dari 1%.
d.    Susu evaporasi
Yaitu susu yang telah diupkan sebagian airnya sehingga menjadi kental. Mirip dengan susu kental manis, tetepi susu jenis ini rasanya tawar.
e.    Susu Pasteur
Susu yang melalui proses pasteurisais (dipanaskan) 65° sampai 80° C selama 15 detik untuk membunuh bakteri patogen yang dapat menyebabkan penyakit.
f.    Flavoured
Sebenarnya susu full cream atau low fat yang ditambahkan rasa tertentu untuk variasi. Misalnya susu coklat, strawberry, pisang, dan rasa lainnya. Umumnya memiliki kandungan gula yang lebih banyak karena penambahan rasa ini.
g.    Calcium enriched
Susu yang ditambah dengan kandungan kalsium dan kandungan lemaknya telah dikurangi.
h.    UHT
Merupakan singkatan dari Ultra-High Temperature-Treated. Susu jenis ini adalah susu yang dipanaskan dalam suhu tinggi (140° C) selama 2 detik yang kemudian langsung dimasukkan dalam karton kedap udara. Susu ini dapat disimpan untuk waktu yang lama.
i.    CLA
Susu ini bermanfaat bagi orang yang ingin merampingkan tubuh. Kepanjangan dari CLA adalah Conjugated Linoleic Acid yang akan membantu dalam pembentukan otot dan mempercepat pembakaran lemak.
Susu adalah cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar susu mamalia betina. Susu adalah sumber gizi utama bagi bayi sebelum mereka dapat mencerna makanan padat. Susu binatang (biasanya sapi) juga diolah menjadi berbagai produk seperti mentega, yogurt, es krim, keju, susu kental manis, susu bubuk dan lain-lainnya untuk konsumsi manusia.
Dewasa ini, susu memiliki banyak fungsi dan manfaat. Untuk umur produktif, susu membantu pertumbuhan mereka. Sementara itu, untuk orang lanjut usia, susu membantu menopang tulang agar tidak keropos. Susu mengandung banyak vitamin dan protein. Oleh karena itu, setiap orang dianjurkan minum susu. Sekarang banyak susu yang dikemas dalam bentuk yang unik. Tujuan dari ini agar orang tertarik untuk membeli dan minum susu. Ada juga susu yang berbentuk fermentasi.

    Sejarah Susu
Pada zaman dahulu, susu telah dipakai sebagai bahan pokok pangan manusia. Manusia mengambil susu dari hewan yang memiliki kelenjar susu, seperti sapi, kuda dan domba. Sapi dan domba mulai dijinakkan sejak 8000 SM untuk diambil daging, bulu dan susunya. Di Timur Tengah, susu bahkan terfermentasi menjadi keju oleh para pengembara gurun di sana. Diperkirakan susu mulai masuk ke dataran Eropa pada abad 5000 SM melewati daerah Anatolia. Sementara, susu mulai masuk ke Inggris pada periode Neolitik.
Penggunaan keju dan susu dari Timur Tengah lewat Turki mulai dikenal oleh bangsa Eropa pada zaman Pertengahan.[rujukan?] Kemudian, pada abad ke-15, para pelaut mulai membawa sapi perah untuk dipelihara dan diternakkan di dataran Eropa untuk konsumsi susu. Susu sapi sendiri baru dikenal oleh bangsa Indonesia lewat penjajahan Hindia Belanda pada abad ke 18.
Nutrisi hewan mamalia
Sebagian besar hewan mamalia, termasuk manusia, susu diberikan oleh induk melalui kelenjar susu induk. Beberapa kebudayaan meneruskan kebiasaan memberi air susu kepada bayi nya hingga umurnya mencapai 7 tahun.
Gizi untuk manusia
Di beberapa bangsa, terutama bangsa Eropa, meminum susu telah menjadi kebiasaan yang lumrah dilakukan setiap sarapan. Susu terus diproduksi dengan cara mendirikan peternakan sapi perah. Pada zaman ini, susu tidak hanya diminum, melainkan diubah bentuknya menjadi margarin, yogurt bahkan es krim. Susu pun terus dikembangkan seiring dengan kemajuan zaman. Di Eropa, industri susu sangat maju dalam hal teknologi dan kualitas susu itu sendiri. Susu-susu yang diproduksi di Eropa, rata-rata mengandung kandungan gizi yang tinggi. Ini sangat baik bagi kesehatan dan pertumbuhan kita. Hal ini yang menyebabkan, tinggi rata-rata orang Eropa jauh dari tinggi rata-rata orang Asia. Susu mengandung banyak sekali kalsium yang dapat menguatkan tulang.

•    Sumber susu
Susu tidak hanya dari sapi, tapi juga dari beberapa hewan mamalia lainnya. Diantaranya:
•    Domba
•    Kambing
•    Kuda
•    Keledai
•    Unta, termasuk unta di Amerika Selatan, seperti Ilama
•    Yak
Di Rusia dan daerah Laplandia, sejenis peternakan rusa perah dibuat untuk logistik susu di beberapa daerah di lingkar kutub utara. Susu kuda dan keledai mengandungi lemak sekitar 50% lebih rendah dari susu sapi.Susu paus mengandung kandungan lemak terbesar, yaitu 50% dari kadar susu tersebut. Namun, susu paus tidak dikonsumsi oleh manusia.

•    Syarat susu yang baik
Saat masih berada di dalam kelenjar susu, susu dinyatakan steril. Namun, apabila sudah terkena udara, susu sudah tidak bisa dijamin kesterilannya. Adapun syarat susu yang baik meliputi banyak faktor, seperti warna, rasa, bau, berat jenis, kekentalan, titik beku, titik didih, dan tingkat keasaman.
Warna susu bergantung pada beberapa faktor seperti jenis ternak dan pakannya. Warna susu normal biasanya berkisar dari putih kebiruan hingga kuning keemasan. Warna putihnya merupakan hasil dispersi cahaya dari butiran-butiran lemak, protein, dan mineral yang ada di dalam susu. Lemak dan beta karoten yang larut menciptakan warna kuning, sedangkan apabila kandungan lemak dalam susu diambil, warna biru akan muncul
Susu terasa sedikit manis dan asin (gurih) yang disebabkan adanya kandungan gula laktosa dan garam mineral di dalam susu. Rasa susu sendiri mudah sekali berubah bila terkena benda-benda tertentu, misalnya makanan ternak penghasil susu, kerja enzim dalam tubuh ternak, bahkan wadah tempat menampung susu yang dihasilkan nantinya. Bau susu umumnya sedap, namun juga sangat mudah berubah bila terkena faktor di atas.
Berat jenis air susu adalah 1,028 kg/L. Penetapan berat jenis susu harus dilakukan 3 jam setelah susu diperah, sebab berat jenis ini dapat berubah, dipengaruhi oleh perubahan kondisi lemak susu ataupun karena gas di dalam susu. Viskositas susu biasanya berkisar antara 1,5 sampai 2 cP, yang dipengaruhi oleh bahan padat susu, lemak, serta temperatur susu.
Titik beku susu di Indonesia adalah -0,520 °C, sedangkan titik didihnya adalah 100,16 °C. Titik didih dan titik beku ini akan mengalami perubahan apabila dilakukan pemalsuan susu dengan penambahan air yang terlalu banyak karena titik didih dan titik beku air yang berbeda.
Susu segar mempunyai sifat amfoter, artinya dapat berada di antara sifat asam dan sifat basa. Secara alami pH susu segar berkisar 6,5–6,7. Bila pH susu lebih rendah dari 6,5, berarti terdapat kolostrum ataupun aktivitas bakteri

•    Jenis produk susu
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Produk susu
Berdasarkan kandungan lemak yang terdapat di dalamnya, produk susu dapat dibedakan menjadi beberapa tipe yaitu susu murni (whole milk), susu kurang lemak (reduced fat milk), susu rendah lemak (low fat milk), dan susu bebas lemak (free-fat Milk) atau susu skim (skim milk).
Susu murni harus mengandung sekurang-kurangnya 3,25% dari lemak susu dan 8,25% padatan susu bukan lemak (protein, karbohidrat, vitamin larut air, dan mineral). Penambahan vitamin A dan D pada susu ini bersifat fakultatif.
Susu kurang lemak banyak dipilih orang orang-orang yang ingin mengurangi konsumsi lemak di dalam susu. Sesuai dengan namanya, kadar lemak pada susu ini telah dikurangi hingga tersisa 2%. Untuk konsumen yang menginginkan konsumsi lemak lebih sedikit lagi, diciptakanlah susu rendah lemak. Kadar lemak pada susu ini telah dikurangi hingga tersisa 1%.
Pada susu skim, kadar lemaknya dikurangi hingga hampir tidak ada sama sekali (0,1%), namun residu dari lemak susunya boleh tersisa hingga maksimum 0,5%. Karena vitamin A dan D yang larut dalam lemak ikut hilang pada proses penghilangan lemak, pada susu kurang lemak, susu rendah lemak, dan susu skim umumnya ditambahkan kedua vitamin tersebut.
Susu murni yang dipanaskan selama beberapa waktu akan terubah menjadi evaporated milk. Susu ini terbentuk melalui pemanasan susu dengan menggunakan pompa vakum untuk menghilangkan kira-kira 60% kadar airnya. Selain penghilangan air, dalam pembuatan evaporated milk ini juga dilakukan penambahan vitamin D serta standardisasi nutrisi. Selanjutnya susu ini akan dipanaskan pada suhu 115,5-118,5 °C selama 15 menit untuk sterilisasi. Hasilnya, evaporated milk akan berstruktur lebih pekat dibandingkan susu murni, dan mengandung kira-kira 25% padatan susu bukan lemak

1)    Telur Putih

Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain daging, ikan dan susu. Umumnya telur yang dikonsumsi berasal dari jenis-jenis burung, seperti ayam, bebek, dan angsa, akan tetapi telur-telur yang lebih kecil seperti telur ikan kadang juga digunakan sebagai campuran dalam hidangan (kaviar). Selain itu dikonsumsi pula juga telur yang berukuran besar seperti telur burung unta (Kasuari) ataupun sedang, misalnya telur penyu. Sebagian besar produk telur ayam ditujukan untuk dikonsumsi orang tidak disterilkan, mengingat ayam petelur yang menghasilkannya tidak didampingi oleh ayam pejantan. Telur yang disterilkan dapat pula dipesan dan dimakan sebagaimana telur-telur yang tidak disterilkan, dengan sedikit perbedaan kandungan nutrisi. Telur yang disterilkan tidak akan mengandung embrio yang telah berkembang, sebagaimana lemari pendingin mencegah pertumbuhan sel-sel dalam telur.
•    Cara memilih telur yang baik
1.    Kondisi cangkang telur tidak retak
2.    Ukuran telur tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar
3.    Warna telur tidak pucat atau terlalu gelap
4.    Bersih dari berbagai kotoran atau pun noda
5.    Tektur kulit telur halus mulus dan tidak kasar
6.    Tenggelam di dalam air jika dimasukkan ke dalam air tidak terapung
7.    Apabila diteropong terlihat jernih dan kuning telur ada di tengah telur
8.    Baunya normal tidak berbau busuk
9.    Bentuk lonjong telur normal tidak bulat dan tidan ceper sekali
10.    Pilih yang dikemas dengan baik dan mengandung omega 3
11.    Cara menghidangkan

Telur goreng (mata sapi).
Telur unggas dapat diolah sebagai hidangan tunggal dengan berbagai cara, antara lain:
•    diawetkan/diasinkan, misalnya telur bebek,
•    direbus matang: misalnya telur ayam dan telur penyu,
•    digoreng (dadar, mata sapi, acak), misalnya telur ayam,
•    direbus setengah matang, misalnya telur ayam, dan
•    dimakan mentah (biasanya ditambah madu dan atau bahan-bahan lain), misalnya telur ayam.
Untuk cara mengolah yang terakhir ini tidak dianjurkan bagi orang-orang yang rentan terhadap bakteri salmonella, seperti orang tua, orang sakit, ataupun wanita hamil.
Dapat pula telur unggas dicampur dengan bahan-bahan lain dan dimasak sebagai kue atau sejenisnya, misalnya:
•    martabak dan martabak manis

2)    Agar-agar
Agar-agar, agar atau agarosa adalah zat yang biasanya berupa gel yang diolah dari rumput laut atau alga. Di (Jepang) dikenal dengan nama kanten dan oleh orang Sunda disebut lengkong. Jenis rumput laut yang biasa diolah untuk keperluan ini adalah Eucheuma spinosum (Rhodophycophyta). Beberapa jenis rumput laut dari golongan Phaeophycophyta (Gracilaria dan Gelidium) juga dapat dipakai sebagai sumber agar-agar.
   
•    Struktur dan karakteristik
Agar-agar sebenarnya adalah karbohidrat dengan berat molekul tinggi yang mengisi dinding sel rumput laut. Ia tergolong kelompok pektin dan merupakan suatu polimer yang tersusun dari monomer galaktosa. Agar-agar dapat dibentuk sebagai bubuk dan diperjualbelikan.
Gel terbentuk karena pada saat dipanaskan di air, molekul agar-agar dan air bergerak bebas. Ketika didinginkan, molekul-molekul agar-agar mulai saling merapat, memadat dan membentuk kisi-kisi yang mengurung molekul-molekul air, sehingga terbentuk sistem koloid padat—cair. Kisi-kisi ini dimanfaatkan dalam elektroforesis gel agarosa untuk menghambat pergerakan molekul obyek akibat perbedaan tegangan antara dua kutub. Kepadatan gel agar-agar juga cukup kuat untuk menyangga tumbuhan kecil sehingga sangat sering dipakai sebagai media dalam kultur jaringan.
•    Histeresis
Histeresis adalah gejala yang dimiliki oleh agar-agar dan sejumlah bahan gel lainnya, yang berhubungan dengan suhu transisi fase padat-cair. Agar-agar mulai mencair pada suhu 85 °C dan mulai memadat pada suhu 32-40 °C. Jadi tidak seperti air yang memadat dan mencair pada titik suhu yang sama.
•    Kegunaan
Apabila dilarutkan dalam air panas dan didinginkan, agar-agar bersifat seperti gelatin: padatan lunak dengan banyak pori-pori di dalamnya sehingga bertekstur 'kenyal'. Sifat ini menarik secara inderawi sehingga banyak olahan makanan melibatkan agar-agar: pengental sup, puding (jelly), campuran es krim, anmitsu (di Jepang),
Agar-agar dikenal luas di daerah Asia Tropika sebagai makanan sehat karena mengandung serat (fiber) lunak yang tinggi dan kalori yang rendah. Kandungan serat lunak yang tinggi membantu melancarkan pembuangan sisa-sisa makanan di usus (laksatif).
Selain digunakan sebagai makanan, agar-agar juga digunakan secara luas di laboratorium sebagai pemadat kemikalia dalam percobaan, media tumbuh untuk kultur jaringan tumbuhan dan biakan mikroba, dan juga sebagai fase diam dalam elektroforesis gel. Di laboratorium, agar-agar (biasanya dikemas dalam bentuk bubuk) dikenal sebagai agar atau agarosa saja.

2.TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian protein

protein (asal kata protos dari yunani yang berarti yang paling utama). Merupakan senyawa organic kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptide molekul protein mengandung karbon, hydrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi structural atau mekanis. Seperti yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein yang terdapat. Protein yang terdapat dalam makanan berfungsi sebagai zat uama dalam pembentukan sel-sel tubuh sebagai sumber energy. Protein terlibat dalam system kekbalan sebagai anti bodi. (anonymous, 2009).
Protein yang namanya berarti utama merupakan makro molekul yang paling berlimpah didalam sel dan menyusul lebih dari setengah berat kering pada hamper semu organisme. Protein merupakan instrument yang mengekspresikan informasi genetic. Seperti juga terdapat ribuan gen didalam inti sel. Masing-masing mencirikan suatu sifat nyata dari organisme, didalam sel terdapat ribuan jenis protein yang berbeda. Masing-masing membawa fungsi spesifik yang dibentuk oleh gen yang sesuai. Protein, karenanya bukan hanya merupakan makromolekul yang berlimpah. Tetapi juga amat bervariasi.(Lehninger, 1995).
Protein adalah suatu zat dalam susunan kimianya mengandung unsure-unsur oksigen, karbon, hydrogen, nitrogen dan kadang-kadang mengandung unsure-unsur lain seperti sulfur dan fosfor. (anonymous, 2009).

2.2 Jenis-jenis Protein
Protein menurut komposisi dapat dibagi, diantaranya:
a.Protein sederhana
Albumin
Albumin merupakan golongan protein yang paling penting dan banyak dijumpai
Globulin
Globulin tidak larut dalam air tetapi larut dalam larutan garam enes.
Histon
Histon merupakan protein penting, karena mengandung proporsi yang tinggi asam amino essensial yaitu lisin dan arginin.
Skieroprotein (Albuminoid)
Skleroprotein mempunyaibentuk dan fungsi pelindung dan dicarikan oleh ketidak larutannya dalam air dan dalam kebanyakan pelarut.

b.Protein terkonjugasi
Fosfoprotein
Glikoprotein
Kromoprotein
Nucleoprotein
Lipoprotein
Protein menurut pembagian fungsi:
Protein struktur
Protein kotraktil
Enzim
Hormon
Anti bodi

2.3 Sifat-sifat protein
Protein kadang-kadang diperkenalkan sebagai molekul makro pemberi keterangan, karena urutan asam amino dari dalam urutan basa dari bagian yang bersebgketa dalam DNA yang mengarahkan biositesa protein. Tiap jenis protein ditandai sifat-sifat:
1.Susunan kimia yang khas. Setiap protein individual merupakan senyawa murni
2.Babul molecular yang khas semula dalam satu contoh tertentu dari protein mempunyai bobot moleculer yang sama. Jenis polimer ini disebut monodispers. Suatu contoh acak dari polimer yang polidispenser mencakup berbagai plastic buatan maupun polisakarida alam seperti kanji dan selulosa.
3.Urutan asam amino yang khas. Urutan asam amino dari protein tertentu adalah terinci secara genetik. Akan tetapi, perubahan-perubahan kecil dalam urutan asam amino dari protein tertentu dapat menjadi melalui hasil-hasil yang diinginkan jika protein “yang diperbaiki”, diciptakan melalui proses pemilikan alamiah pada tingkat molecular. Mutasi dapat juga mempunyai akibat-akibat yang mencelakakan, seperti yang kita lihat apabila kita meninjau anemia sel sabit.
(anonymous, 2009)

2.4 Macam-macam uji protein
Menurut anonymous (2009) analisis protein dilakukan dengan dua metode yaitu secara kulitatif dan kuantitatif terdiri dari:
Analisa Kualitatif
1.Reaksi Xantoprotein
Larutan asam nitrat pekat ditambahkan dengan hati-hati kedalam larutan protein setelah dicampur menjadi endapan putih yang dapat berubah menjadi kuning apabila dipanaskan reaksi yang terjadi ialah titrasi pada inti benzena reaksi ini positif untuk protein yang mengandung tirosin, fenilatonin, dan triprofon.
2.Rekasi Hopkins-cole
Larutan yang mengandung troprofan dapat direaksikan dengan pereaksi Hopkins-cole yang mengandung asam glioksilat. Pereaksi ini dibuatdari asam oksalat dengan serbuk magnesium dalam air. Adanya protein ditunjukkan dengan timbulnya cincin ungu pada batas antar lapisan.
3.Reaksi millon
Pereaksi adalah larutan merkuro dan merkuri nitrat dalam asam nitrat. Protein ditunjukkan dengan adanya endapan putih yang dapat berubah menjadi merah oleh pemanasan.
4.Reaksi natrium nitroprosida
Natrium nitroprosida dalam larutan amoniak akan menghasilkan warna merah dengan protein yang mempunyai gugus –SH bebas.
5.Reaksi sakaguchiPerekasi yang digunakan ialah noftol dan natrium hipobromit. Reaksi ini berbentuk hasil positif apabila ada gugus guanidine contohnya arginin. Perubahan terjadi ialah adanya perubahan warna menjadi metal.
6.Metode biuret
Larutan protein dibuat alkalis dengan NaOH. Kemudian titambahkan larutan CuSO4 encer. Uji ini untuk menunjukkan adanya senyawa yang mengandung gugus asam anida. Iji ini memberikan reaksi positif yaiu ditandai dengan timbulnya warna violet atau biru violet.

Analisa Kuantitatif
1.Metode Kjeldahl
Merupakan metode sederhana untuk penetapan nitrogen total pada asam amino, protein, dan senyawa yang mengandung nitrogen. Sampel didestruksikan dengan asam sulfat dan katalis dengan katalisator yang sesuai sehingga menghasilkan ammonium sulfat. Setelah pembebasan alkali dengan kuat, ammonia yang terbentuk disuling uap secara kuantitatif kedalam larutan penyerap dan ditetapkan secara titrasi.
2.Metode Titrasi Formal
Larutan protein dinetralkan dengan basa (NaOH) lalu ditambahkan dengan formalin akan membentuk dimethilol. Dengan terbentuknya dimethilol ini berarti gugus aminonya sudah terikat dan tidak akan mempengaruhi reaksi antara asam dengan basa NaOH sehingga hasil titrasi dapat diakhiri dengan tepat.
3.Metode Lowry
Pembuatan reagen lowry merupakan larutan asam fosfotonsitat-asam fosfomolibolat dengan perbandingan (1:1) dan dicampur 2% natrium karbonat dalam 100 ml natrium hidroksida dan ditambahkan dengan 1ml tembaga (II) sulfat serta 1ml kalium natrium tartrat
4.Metode Spektofotometri
Asam amino penyusun protein diantaranya adalah triprofon, tirosin, dan fenilalanin yang mempunyai gugus aromatic. Reaksi adsorbs sinar yaitu 280/260 menentukan factor korksi dari metode ini.

2.5 Macam-macam Kerusakan Protein
Menurut anonymous (2009) kerusakan protein diantaranya disebabkan oleh:
1.Autolysis
Penembakan tubuh organisme yang mati oleh enzim tanpa bantuan bakteri. Contoh ikan mati enzim tubuh ikan merombak ikan tersebut maka daging ikan jadi lunak
2.Denaturasi
Berubahnya sifat fisik dari protein. Pada daging ikan semula kenyal maka menjadi kaku.
Denaturasi disebabkan oleh
Panas
Dingin
Zat kimia
garam
3.Koagulasi
Proses lebih lanjut dari denaturasi
4.Penambahan
Protein dirombak oleh mikroba menjadi asam amino, maka akan terjadi bau busuk pada ikan
5.Pelarutan

3.METODOLOGI
a. Alat dan Fungsi

Alat yang digunakan pada praktikum kimia dasar dengan materi protein diantaranya:
1.Tabung reaksi : untuk mereaksikan larutan
2.Beaker glass 100ml : untuk tempat larutan
3.Bunsen : alat untuk memanaskan beaker glass
4.Penjepit tabung reaksi: untuk menjepit tabung reaksi saat pembakaran
5.Pipet : untuk memindahkan cairan dalam skala kecil
6.Rak tabung reaksi : untuk meletakan tabung reaksi

b. Bahan dan Fungsi
Bahan yang digunakan pada praktikum kimia dasar dengan materi protein diantaranya:
1.Susu cair : sebagai objek yang diamati
2.Agar-agar : sebagai objek yang diamati
3.Putih telur : sebagai objek yang diamati
4.Kertas label : menandai beaker glass agar tidak tertukar
5.Larutan tembaga ( II ) asetat 1 % (CuSO4): sebagai larutan untuk menguji bahan
6. larutan natrium hidroksida 6M (NaOH) : sebagai larutan untuk menguji bahan
7. Larutan natrum hidroksida 3M (NaOH) : sebagai larutan untuk menguji bahan
8. larutan tibal ( II ) asetat [pb(CH3COOH)2] : sebagai larutan untuk menguji bahan
9. Larutan CH3COOH : sebagai larutan untuk menguji bahan

c. Skema Kerja
    Uji biuret
Mengetahui adanya ikatan peptide dalam peptide dalam protein dengan test biuret. Jika positif (+) akan berwarna ungu.
-    Masukan 1 ml putih telur kedalam tabung reaksi tambahkan ± 2 – 3 tetes CuSO4  kemudian masukan 1 ml NaOH 0,1 M. Amati perubahan yang terjadi.
-    Ulangi cara kerja tersebut menggunakan susu,  dan agar-agar. Bila ada yang tidak larut setelah ditambahkan NaOH panaskan dahulu beberapa menit hingga semua larut, lalu dinginkan.


4.PEMBAHASAN
1.Analisa Prosedur

Praktikum kimia dasar dengan materi protein dibutuhkan alat diantaranya tabung reaksi, beaker glass 100ml, Bunsen, penjepit tabung reaksi, pipet dan rak, serta bahan yang dibutuhkan diantaranya susu bubuk, susu cair, putih telur, asam nitrat pekat dan kertas label. Kemudian dilakukan perlakuan antara lain:

Putih Telur
Pertama dimasukkan putih telur kedalam tabung reaksi, lalu ditetesi dengan larutan CuSO4 sebanyak 2 tetes dan menambahkan 1 ml NaOH 0,1M. Ini ditujukan agar dapat diketahui proses perubahan protein. Kemudian diberi label sesuaidengan nama larutan agar tidak tertukar dengan larutan yang lain. Dimasukkan tabung reaksi kedalam beaker glass yang telah diisi air 0,5 ml. kemudian dipanas bertujuan untuk mempercepat reaksi. Setelah itu diamati perubahan yang terjadi setiap menitnya dan dicatat hasilnya.

Susu Cair
Pertama dimasukkan putih telur kedalam tabung reaksi, lalu ditetesi dengan larutan CuSO4 2 tetes, dan menambahkan 1 ml NaOH 0,1M. Ini ditujukan agar dapat diketahui proses perubahan protein. Kemudian diberi label sesuaidengan nama larutan agar tidak tertukar dengan larutan yang lain. Dimasukkan tabung reaksi kedalam beaker glass yang telah diisi air 0,5 ml. kemudian dipanas bertujuan untuk mempercepat reaksi. Setelah itu diamati perubahan yang terjadi setiap menitnya dan dicatat hasilnya.

agar-agar
Pertama dimasukkan putih telur kedalam tabung reaksi, lalu ditetesi dengan larutan CuSO4 sebanyak 2 tetes dan  menambahkan 1 ml NaOH 0,1M. ini ditujukan agar dapat diketahui proses perubahan protein. Kemudian diberi label sesuaidengan nama larutan agar tidak tertukar dengan larutan yang lain. Dimasukkan tabung reaksi kedalam beaker glass yang telah diisi air 0,5 ml. kemudian dipanas bertujuan untuk mempercepat reaksi. Setelah itu diamati perubahan yang terjadi setiap menitnya dan dicatat hasilnya.

Protein dapat memerahkan fungsi sebagai bahan structural karena seperti halnya polimer lain, protein memiliki rantai yang panjang dan juga dapat mengalami cross linking dan lain-lain. Selain itu juga dapat berperan sebagai biokatalis untuk reaksi-reaksi kimia dalam system makhluk hidup, makromolekul ini mengendalikan jalur dan waktu metabolism yang kompleks untuk menjaga kelangsungan hidup suatu organisme. Suatu system metabolism akan terganggu apabila biokatalis yang berperan didalamnya mengalami kerusakan. (anonymous, 2009).

2.Analisa Hasil
Pada praktikum kimia dasar dengan materi protein didapatkan hasil dari bahan uji agar-agar, susu cair, dan putih telur. Antara lain:
Pada susu cair
Sebelum ditetesi larutan tembaga ( II ) asetat dan NaOH kondisinya berwarna putih susu, sesudah ditetesi larutan tembaga ( II ) asetat dan larutan NaOH menjadi berwarna ungu,setelah dipanaskan.
Pada agar-agar
Sebelum ditetesi larutan tembaga ( II ) asetat dan NaOH kondisinya berwarna putih bening, setelah ditetesi larutan tembaga ( II ) asetat dan NaOH menjadi berwarna biru setelah dipanaskan.
Pada putih telur
Sebelum ditetesilarutan tembaga ( II ) asetat dan NaOH berwana kuning bening, setelah ditetesi larutan tembaga ( II ) asetat dan naOH menjadiberwana ungu, setelah dipanaskan.
Jika suatu larutan protein seperti albumin telur secara perlahan-lahan dipanaskan, larutan ersebut lambat laun akan keruh dan terbentuk koagulasi berbrntuk seperti tali. Proses ini terjadi pada saat merebus telur, putih telur yang mengandung albumin berkoagulasi menjadi padatan putih dengan pemanasan. (anonymous,2009).


3. Data Hasil Pengamatan
berikut hasil pengamatan praktikum kimia dasar dengan materi protein:

No      Bahan yang diuji    Perubahan warna        Hasil

1.           Susu cair                     Ungu                       Positif
2.          Putih telur                    Ungu                       Positif
3.          Agar-agar                     Biru                         Negatif


5.PENUTUP

1.Kesimpulan
Protein merupakan senyawa organic kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.
Protein memiliki berbagai macam jenis, diantaranya adalah, golongan utama berdasarkan peran biologi yaitu: enzim, protein transport, protein nutrient, protein kontraksi, protein structural, protein pertahanan, protein pengatur dan yang lainnya.
Ternyata bahan yang dijadikan bahan uji protein, menunjukkan bahwa susu cair dengan putih telur mengandung protein sedangkkan agar-agar tidak mengandung protein.
Bahan uji yang diamati dan yang mengandung protein kebanyakan mengalami penggumpalan
susu cair, dan putih telur merupakan bahan-bahan yang mengandung protein, dan agar-agar bukan bahan yang mengandung protein.

2.Saran
Dalam praktikum praktikan harus mengamati dengan sekasama dan sedetail-detailnya agar dapat mengetahui perubahan-perubahan warna yang terjadi dan lebih teliti ketika melihat terjadinya perubahan wujud bahan yang mengandung dan tidak mengandung protein.


DAFTAR PUSTAKA

Anonymous, 2009. Protein (http://www.g-excess.com/indeks2php?Option= com_conten&du_pdf=1&id=540.html). Diakses pada tanggal16 oktober 2009 pada pukul 20.00 WIB.
Anonymous, 2009. Protein (http://www.blogpribadi.com/2009/07/protein-24.html). Diakses pada tanggal 16 oktober 2009 pada pukul 20.00 WIB
Anonymous, 2009. Protein (http://kusmandanuuindra4.blogspot.com/2004/ protein.html). Diakses pada tanggal 16 Oktober 2009 pada pukul 20.15 WIB
Anonymous, 2009. Protein (http://www.ziamaystri.blogfriend.com/protein.html). Diakses pada tanggal 16 Oktober 2009 pada pukul 20.15 WIB
Anonymous, 2009. Protein (http://www.hobiikan.blogspot.com/2008/08/jenis-jenis-kerusakan-protein.html). Diakses pada tanggal 16 Oktober 2009 pada pukul 20.20 WIB.
Lehninger, Albert.L.1995. Dasar-Dasar Biokimia. Jilid I. Jakarta
|











Sunday 17 February 2013

PENGENALAN TURBO BASIC

MODUL IV
PENGENALAN TURBO BASIC


1.    Tujuan Praktikum

a.    Mengenal bahasa pemograman Turbo Basic
b.    Memahami lingkungan kerja Turbo Basic
c.    Mengenal jenis-jenis variable dan tipe data yang digunakan pada Turbo Basic
d.    Dapat memebuat program sederhana dengan menggunakan Turbo Basic

2.    Studi Kasus
2.1    Deskripsi Masalah

Turbo Basic merupakan salah satu perangkat lunak keluaran Borland International Inc, yang berbentuk Compiler artinya adalah perangkat lunak yang dapat menyusun perintah yang dibuat oleh programmer kedalam bentuk program yang dapat dimengerti oleh komputer.
Mengapa menggunakan flowchart? karena untuk mengetahui bagaimana menerangkan langkah-langkah pemecahan masalah yang terdapat pada studi kasus yang kita buat. Mengapa menggunakan tabel data? Untuk menentukan mana variabel dan tipe data dari Turbo Basic yang kita buat sehingga kita dapat mengetahui mana variabel dan tipe data dari listing program yang kita buat. Mengapa menggunakan listing program?  untuk menampilkan seluruh bagian yang ada pada jenis usaha yang ditugaskan pada Turbo Basic, jadi banyak yang harus di buat pada studi kasus .
Dalam studi kasus ini penulis membahas tentang Bengkel Motor yang menjual perlengkapan sparepart, oli, serta penerimaan jasa Tune Up. Disini ada beberapa input, proses dan output yang penulis gunakan agar memudahkan seseorang untuk merinci total harga dari keseluruhan yang layanan yang digunakan oleh pembeli.

2.2    Identifikasi Masalah
a.    Input    : 

1.    Nama Pelanggan (NAMA$)
2.    Alamat Pelanggan(ALM$)
3.    Jenis Motor (JEMO$)
4.    Nomor Polisi (NOPOL$)
5.    Jenis Layanan (JELA$)
6.    Biaya Layanan (BILA&)
7.    Banyaknya Layanan (BALA%)
8.    Ongkos Pemasangan (ONGPE&)
9.    Pembayaran (PEM&)

b.    Proses    :
1.    TOBI&=BILA&*BALA%+ONGPE&
2.    KEM&=PEM&─TOBI&

c.    Output    :
1.    Nama Pelanggan (NAMA$)
2.    Alamat (ALM$)
3.    Jenis Motor (JEMO$)
4.    Nomor Polisi (NOPOL$)
5.    Jenis Layanan (JELA$)
6.    Biaya Layanan (BILA&)
7.    Banyaknya Layanan (BALA%)
8.    Ongkos Pemasangan (ONGPE&)
9.    Total Biaya (TOBI&)
10.    Pembayaran (PEM&)
11.    Kembalian (KEM&)



2.3    Tabel Data

Tabel 4.1 Tabel Variabel data
No    Nama Data              Variabel      Tipe Data      Keterangan
1    Nama Pelanggan         NAMA$           $               String
2    Alamat                         ALM$              $               String
3    Jenis Motor                  JEMO$            $               String
4    Nomor Polisi               NOPOL$          $               String
5    Jenis Layanan              JELA$              $               String
6    Biaya Layanan             BILA&            &           Long Integer
7    Banyaknya Layanan    BALA%           %             Integer
8    Ongkos Pemasangan    ONGPE&        &           Long Integer
9    Total Biaya                   TOBI&            &           Long Integer
10    Pembayaran                PEM&             &           Long Integer
11    Kembalian                  KEM&             &           Long Integer

2.4    Algoritma
1.    Mulai
2.    Masukan Nama Pelanggan
3.    Masukan Alamat
4.    Masukan Jenis Motor
5.    Masukan Nomor Polisi
6.    Masukan Jenis Layanan
7.    Masukan Biaya Layanan
8.    Masukan Banyaknya Layanan
9.    Masukan Ongkos Pemasangan
10.    Proses Total Biaya sama dengan Biaya Layanan dikalikan (X)  Banyaknya Layanan ditambah (+) Ongkos Pemasangan.
11.    Tampilkan Nama Pelanggan
12.    Tampilkan Alamat
13.    Tampilkan Jenis Motor
14.    Taampilkan Nomor Polisi
15.    Tampilkan Jenis Layanan
16.    Tampilkan Biaya Layanan
17.    Tampilkan Banyaknya Layanan
18.    Tampilkan Ongkos Pemasangan
19.    Tampilkan Total Biaya
20.    Tampilkan Pembayaran
21.    Tampilkan Kembalian
22.    Selesai

2.5    Listing Program

CLS

INPUT "NAMA PELANGGAN        = ",NAMA$
INPUT "ALAMAT                    = ",ALM$
INPUT "JENIS MOTOR               = ",JEMO$
INPUT "NOMOR POLISI          = ",NOPOL$
INPUT "JENIS LAYANAN        = ",JELA$
INPUT "BIAYA LAYANAN          = ",BILA&
INPUT "BANYAK LAYANAN        = ",BALA%
INPUT "ONGKOS PEMASANGAN        = ",ONGPE&
INPUT "PEMBAYARAN            = ",PEM&

TOBI&=BILA&*BALA%+ONGPE&
KEM&=PEM&-TOBI&

CLS
PRINT ,"BENGKEL MOTOR UNPAS"
PRINT  "NAMA PELANGGAN            = ";NAMA$
PRINT  "ALAMAT                       = ";ALM$
PRINT  "JENIS MOTOR                  = ";JEMO$
PRINT  "NOMOR POLISI                 = ";NOPOL$
PRINT  "JENIS LAYANAN                = ";JELA$
PRINT  "BIAYA LAYANAN                = ";BILA&
PRINT  "BANYAKNYA LAYANAN         = ";BALA%
PRINT  "ONGKOS PEMASANGAN         = ";ONGPE&
PRINT  "TOTAL BIAYA                  = ";TOBI&
PRINT  "PEMBAYARAN                   = ";PEM&
PRINT  "KEMBALIAN                    = ";KEM&

3.    Analisa

Dalam pekerjaan deskripsi masalah studi kasus “Bengkel Motor”. Pada studi kasus kali ini membahas tentang bagaimana cara mengoperasikan program Turbo BASIC dan fasilitas-fasilitas yang ada didalamnya. Turbo BASIC merupakan salah satu perangkat lunak yang berbentuk compiler yang berarti perangkat lunak yang dapat menyusun perintah-perintah yang dibuat oleh programmer ke dalam bentuk program yang dapat dimengerti oleh computer. Menu-menu yang terdapat dalam Turbo BASIC yaitu : File, Edit, Run, Compile, Options, Setup, Window dan Debug. Pada tugas kali ini kita lebih sering mengoperasikan 3 menu yaitu : File, Edit dan Run.
Menu File terdiri dari : Load, New, Save, Write to, Main file,Directory, Change dir, OS shell dan Quit. Beberapa menu dalam Menu File yang sering kita gunakan dalam tugas kali ini antara lain : Load, New, Save, Write to dan Quit. Load, berfungsi melihat program yang sudah ada. Jika kita ingin melihat program yang sudah ada maka klik L dan akan muncul tulisan : Load File Name : *.BAS. Apabila kita sudah hapal akan nama filenya, maka tinggal kita ketik nama filenya , contoh : ENDANG.BAS. Jika kita tidak hapal dengan nama filenya maka kita  klik “L” kemudian kita klik Enter maka akan terlihat data-data file yang tersimpan. New, berfungsi untuk membuat program baru. Save, berfungsi untuk menyimpan hasil pemrograman ke disket. Write to, berfungsi untuk menyimpan file program yang sedang dibuat dengan sebuah nama baru. Apabila kita sudah selesai membuat program dan kita akan memberi nama maka kita klik W ( Write to ) kemudian akan muncul tulisan : New Name, dan sebagainya, maka kita isi sebagai berikut ( contoh ) ENDANG.BAS ( ENDANG dot BAS ). Jangan lupa untuk menggunakan .BAS ( dot BAS ) sebagai akhiran nama program. Quit, berfungsi untuk keluar dari program Turbo Basic.
Menu Edit, berfungsi untuk mengedit program dari Turbo Basic dan tempat penyuntingan program yang telah atau hendak dibuat. Dibatasi oleh suatu bentuk kotak yang pada bagian tengah atasnya bertuliskan Edit. Menu Run, merupakan menu yang berfungsi untuk menjalankan (Running) program yang ada didalam memori atau program yang telah dibuat sebelumnya.
Pada setiap perpindahan dari menu ke menu jika program sedangdibuat maka kita klik Esc lebih dulu pada keyboard, baru kemudian untuk masuk ke Menu yang kita inginkan kita klik panah kekiri atau ke kanan. Pada pengoperasian Turbo Basic ini tidak menggunakan mouse tetapi menggunakan keyboard dan untuk menggunakan Menu yang kita inginkan klik huruf pertama nama Menu yang kita inginkan, misalnya File maka kita klik huruf “F” di keyboard.
Dalam membuat program, pertama yang harus dikerjakan adalah pengidentifikasi masalah. Masalah yang perlu untuk diidentifikasi pada kali ini adalah mengenai penerapan program pada “Bengkel Motor”. Indentifikasi masalah adalah dengan menentukan :
a)    Apa yang menjadi input pada studi kasus.?
b)    Bagaimana proses yang harus dikerjakannya.?
c)    Apa yang menjadi output dari studi kasus ini.?
Kemudian tugas selanjutnya adalah menyusun tabel data berdasarkan tipe datanya serta mengganti variabel data dari data yang dibutuhkan dalam penyelesaian studi kasus ini. Tipe data yang digunakan pada studi kasus kali ini adalah bilangan bulat (integer), bilangan real presisi-tunggal, string, serta karakter.
 Integer adalah  Jenis data yang merupakan nilai bilangan bulat, yang  terdiri atas integer positif, integer negatif dan nol.  Nilai data string merupakan urut-urutan dari karakter yang terletak di antara tanda petik tunggal. Presisi-tunggal merupakan tipe data yang digunakan pada angka bilangan real.
Penggunaan algoritma sebagai langkah-langkah deskripsi yang terurut dalam pembuatan program. Algoritma dibuat agar runtunan program yang dijalankan dapat sesuai, dari awal program hingga program selesai. Dengan menyisipkan masukan (input) kemudian proses, dan keluaran (output) melalui algoritma program.
Selanjutnya kita diminta untuk memahami serta mampu menjalankan program Microsoft Visio yang berguna dalam pembuatan flowchart atau deskripsi langkah-langkah program dalam bentuk chart. Pertama kita harus mengetahui lambang yang digunakan dalam flowchart pemrograman, yaitu simbol terminal, simbol input/output, simbol proses, simbol Predefined Process, simbol Preparation, simbol Condition, simbol Document, simbol Connector, dan simbol Off-Page Connector.
Dan hal yang penting yang harus dilakukan dalam pembuatan program adalah pembuatan listing program merupakan jabaran dari program yang dibuat dan diterapkan pada Turbo Basic.

4.    Kesimpulan dan Saran
4.1    Kesimpulan

Turbo Basic adalah salah satu versi Basic yang menggunakan Compiler. Compiler adalah program dalam bahasa mesin yang bertugas membaca program sumber, mengevaluasinya sesuai dengan data bahasa dari bahasa tersebut, dan kemudian membentuknya menjadi bahasa mesin. Fungsi utamanya adalah mengcompile bahasa pemograman Basic kedalam suatu file atau memori.
Penulis menggunakan program Turbo Basic pada pemecahan soal studi kasus “Bengkel Motor” dengan menyelesaikan beberapa langkah. Mulai dari identifikasi masalah yang mencakup input, proses serta output. Kemudian pembuatan tabel variabel yang berfungsi mengidentifikasi data-data yang dibutuhkan dalam pemecahan soal studi kasus serta memahami jenis tipe datanya. Membuat algoritma pemograman yang disusun secara berurut untuk menyelesaikan program agar lebih beruntun, kemudian membuat flowchart sebagai langkah-langkah program dalam bentuk chart. Banyak sekali kesulitan yang dihadapi ketika pembuatan studi kasus, seperti misalnya peletakan pernyataan yang salah, faktor kurangnya ketelitian penulis dalam menyimpan jenis tipe data dan kesalahan dalam menuliskan nama variable ketika mengatur apa saja yang harus ditampilkan pada bagian output. Maka dari itu, dengan adanya risalah sangat bermanfaat bagi kita, dimana kesalahan-kesalahan yang telah dialami dalam pembuatan program, seperti halnya dalam ketelitian, disiplin dan tanggung jawab merupakan modal utama untuk menjadi seorang yang bisa dianggap penting dalam sebuah lingkungan.

4.2    Saran
4.2.1    Saran Untuk Laboratorium

Laboratorium Sistem Informasi dan Keputusan (LSIK) sarana yang disediakan cukup lengkap, namun alangkah baiknya jika komputer pada laboratorium LSIK ini dapat berfungsi semua agar dalam proses baik itu pengiriman atau akses data dapat berjalan sebagaimana mestinya.

4.2.2    Saran Untuk Materi
Untuk kedepannya lebih memperjelas lagi materi yang terdapat didalam modul khususnya mengenai Turbo Basic. Karena penyelesaian masalah dengan menggunakan Turbo Basic memiliki kesulitan masing-masing pada setiap topik bahasan.

4.2.3    Saran Untuk Assisten

Dalam proses mengajar sebainya agar tidak terlalu cepat dalam menerangkan materi, selalu menjungjung keramah-tamahan namun tetap serius. Serta Perlu kesadaran dari praktikan dan para asissten laboratorium untuk selalu merawat dan menjaga kebersihannya.

Turbo Basic Warung Telephone (WARTEL)

Listing Turbo Basic Warung Telephone (WARTEL)


REM TOPIK PEMBAHASAN : WARTEL
REM ANGGOTA :
REM          1. ENDANG HIDAYAT  (123010075)


SUB MASUKKAN
shared i ,KOPA%(),JENSA$(),trf&(),J1!(),M1!(),D1!(),J2!(),M2!(),D2!(),LABI%(),TOBI&(),GT&()
GT&=0
DO
i=i+1
CLS
? "+====================================+
? "|          JENIS PANGGILAN           |"
? "+====================================+"
? "| 1 | LOKAL      | RP. 100  / menit  |"
? "| 2 | INTERLOKAL | Rp. 1000 / menit  |"
? "+====================================+
?
INPUT "KODE PANGGILAN (1..2)       : ",KOPA%(i)
IF KOPA%(i)=1 then
    JENSA$(i)="LOKAL"
    trf&(i)=100
elseif KOPA%(i)=2 then
    JENSA$(i)="INTERLOKAL"
    trf&(i)=1000
end if

? "WAKTU MULAI           =   :  :  "
locate 9,25
input "",J1!(i)
locate 9,28
input "",M1!(i)
locate 9,31
input "",D1!(i)

? "WAKTU SELESAI         =   :  :  "
locate 10,25
input "",J2!(i)
locate 10,28
input "",M2!(i)
locate 10,31
input "",D2!(i)

INPUT "LAKUKAN PANGGILAN LAGI ? (Y/T)= ",JWB$
LOOP UNTIL UCASE$(JWB$)="T"
END SUB

CLS
SUB CETAK
shared i ,KOPA%(),JENSA$(),trf&(),J1!(),M1!(),D1!(),J2!(),M2!(),D2!(),LABI%(),TOBI&(),PEM&(),KEM&(),GT&()
for a= 1 to i
?,a
PRINT "===========================================================+
PRINT "                        WARTEL DOREMI
PRINT "      JL. GEGER KALONG TENGAH NOMOR 27 BANDUNG UTARA
PRINT "           TELP.(022) 8787878 FAX.(022) 8989889
PRINT "+==========================================================+
PRINT USING " JENIS SAMBUNGAN       : \          \ ";JENSA$(a)
PRINT "+----------------------------------------------------------+
PRINT " WAKTU MULAI           : ";J1(a)":"M1(a)":"D1(a)
PRINT " WAKTU SELESAI         : ";J2(a)":"M2(a)":"D2(a)
LABI%(a)=((J2!(a)-J1!(a))*60)+((M2!(a)-M1!(a))*1)+((D2!(a)-D1!(a))/60)
PRINT USING " LAMA BICARA           : ### menit";LABI%(a)
PRINT "+----------------------------------------------------------+
TOBI&(a)=LABI%(a)*trf&(a)
PRINT USING " TOTAL BIAYA           :  Rp #,###,###.## ";TOBI&(a)
INPUT " PEMBAYARAN            :  Rp    ",PEM&(a)
PRINT "+----------------------------------------------------------+
KEM&(a)=PEM&(a)-TOBI&(a)
PRINT USING " KEMBALIAN             :  Rp #,###,###.## ";KEM&(a)
PRINT "+==========================================================+
PRINT "                        TERIMAKASIH"
PRINT "+==========================================================+
input " Tekan Enter",i
cls
GT&=GT&+TOBI&(a)
NEXT a
? "Terima Kasih"
? "Total Pemasukan di WARTEL DOREMI sebesar Rp";GT&
input ,i
END SUB

SUB MENU
CLS
?"----------------------
?"| No |   Keterangan  |
?"----------------------
?"| 1  |   MASUKKAN    |
?"| 2  |   CETAK       |
?"| 3  |   EXIT        |
?"----------------------
input "Masukkan Kode Keterangan :",kd%

if kd%=1 then
   call MASUKKAN
elseif kd%=2 then
   CLS
   call CETAK
else
   end
end if

call MENU

end sub


 call MENU