PEMODELAN SISTEM
Studi
Kasus : “Sistem Antrian Gerbang Tol”
Disusun : Endang Hidayat (endanghidayat790@gmail.com)
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
2015
Dapat kita ketahui bahwa volume kendaraan yang melewati Gerbang Tol dapat dikategorikan dalam
jumlah yang banyak setiap harinya, pada khususnya di gerbang tol yang
merupakan salah satu gerbang tol yang dikategorikan
padat atau merupakan pintu akses para wisatawan yang akan masuk ke kota
tersebut. Hal ini membuat
sering
terlihat
antrian yang cukup panjang
terutama di jam sibuk pada saat pagi dan menjelang sore hari.
Fenomena ini terjadi dikarenakan
sistem pelayanan
yang dimilki masih belum maksimal terutama jika
kita
lihat dari jumlah gardu tol dan juga pelayanan yang diberikan oleh operator.
Kasus antrian kendaraan
yang terjadi di gerbang tol dapat di modelkan serta di implementasikan ke dalam
sebuah program simulasi komputer, sehingga dapat diterapkan untuk problem
antrian. Dengan program aplikasi ini kita dapat membuat simulasi arus kendaraan
di gerbang tol. Analisa sederhana mengenai berbagai kondisi arus kendaraan pun
dapat dikerjakan dengan program ini. Sehingga ukuran performansi sistem antrian Gerbang Tol dapat diobservasi diantaranya waktu
mobil menunggu dalam antrian dan juga jumlah mobil dalam antrian.
Pemodelan
sistem antrian di gerbang tol ini dapat digunakan untuk mengetahui dan mengukur
performansi dari gardu tol Exit di
Gerbang Tol, dan kemudian pula dapat memberikan usulan perbaikan untuk dapat
meningkatkan performansi dari pelayanan Gerbang Tol.
Model Antrian
Gambar 1 Model antrian kendaraan
di gerbang tol
Dalam
bentuknya yang mendasar suatu sistem antrian dapat digambarkan
dengan sebuah model yang terdiri dari komponen
antrian dan komponen pemroses. Untuk
kasus antrian di gerbang tol, panjang
komponen antrian ditentukan oleh berbagai faktor seperti
kondisi fisik jalan raya, kondisi fisik
kendaraan, perilaku pengguna jalan raya dan arus kendaraan di jalan
tol. Kondisi jalan raya yang buruk atau penyempitan jalan dapat menimbulkan
antrian yang panjang. Kelayakan kendaraan juga sangat mempengaruhi situasi antrian, misalnya:
mobil tua yang sudah tidak layak pakai akan dapat
memperlambat arus kendaraan apabila tetap dipaksakan untuk digunakan di jalan
tol. Perilaku pengemudi yang kurang mentaati peraturan berkendara di jalan tol
juga dapat memperlambat arus kendaraan. Bahkan, tidak jarang kebiasaan para
pengemudi yang jelek ini dapat menyebabkan kemacetan total pada saat terjadi
kecelakaan.
Komponen pemroses berfungsi menentukan
cepat lambatnya sebuah kendaraan
masuk ke dalam atau keluar dari antrian. Dalam kasus antrian di
gerbang tol kecepatan pemrosesan
ini sangat dipengaruhi oleh kecekatan petugas melayani transaksi pembayaran tol, kecepatan mesin/hardware pemroses dan kehandalan software yang mendukung proses
di gerbang tol.
Dalam
implementasinya ke dalam program software, sifat-sifat kedua
komponen antrian terutama ditentukan oleh dua parameter berikut: panjang (kapasitas) antrian l dan waktu pemrosesan t. Selain kedua faktor l dan
t, arus kendaraan yang menjadi indikator kemacetan lalu lintas ditentukan
pula oleh jumlah jalur m sebelum gerbang tol, jumlah gerbang tol g dan jumlah jalur
n sesudah gerbang tol [Lie97]. Dalam gambar 1 ditampilkan sebuah sistem antrian
di gerbang tol yang terdiri dari jalur m = 1, n = 1 dan
g = 3.
Dalam simulasi sederhana ini dapat
dilihat tingkat penumpukan kendaraan. Kecepatan waktu pelayanan sangat
berpengaruh, sehingga dapat meminimalisir terjadinya penumpukan kendaraan yang ditentukan
oleh waktu pemrosesan di gerbang tol. Waktu pemrosesan atau waktu pelayanan
tersebut merupakan rasio antara waktu masuk di gardu gerbang tol dan waktu
keluar dari gerbang tol.
Gambar 2
Simulasi Model Antrian Gerbang Tol
No comments:
Post a Comment